Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
16 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
18 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
11 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
11 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
16 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Waspadalah! Penilaian Organda Pesisir Selatan: Keselamatan Penumpang Travel Liar Tidak Terjamin

Waspadalah! Penilaian Organda Pesisir Selatan: Keselamatan Penumpang Travel Liar Tidak Terjamin
Ilustrasi. (lampost.co)
Selasa, 17 Mei 2016 09:35 WIB

PAINAN - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kabupaten Pesisir Selatan menilai, bahwa keselamatan penumpang yang naik travel liar yang saat ini tengah marak di daerah Pesisir Selatan, tidak terjamin.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organda Pesisir Selatan, M Husni Bagindo Rajo di Painan menyebutkan, kenapa tidak terjamin, karena travel itu tidak memiliki organisasi yang jelas, sehingga apabila terjadi tindak pidana penumpang ataupun keluarganya tidak tahu akan menuntut kepada siapa.

Selain itu, tambah dia, kepolisian juga akan sedikit bekerja ekstra untuk melakukan penyelidikan, berbeda apabila yang ditumpangi adalah travel resmi.

Kerugian lain, ujar dia penumpang tidak memiliki kepastian pelayanan dan ongkos yang harus dibayar.

"Hal yang kerap dijumpai adalah ketidakpastian pelayanan, tempat duduk yang layak hanya untuk tiga orang bisa diduduki oleh empat atau lima orang dan penumpang akan melapor kepada siapa karena jelas travel itu tidak resmi," jelasnya.

Ia melanjutkan, tindak pemerasan juga kerap terjadi karena ongkos resmi tidak pernah ditetapkan berbeda dengan travel resmi yang ada penetapan ongkosnya.

Selain itu, sebutnya tidak ada kepastian menerima asuransi kecelakaan dari Jasa Raharja karena status travel yang ditumpangi liar.

Ia menerangkan travel liar mulai beroperasi sejak 2007 guna meminimalkan pihaknya telah membuka komunikasi dengan kepala daerah di kabupaten itu.

"Sebelumnya kami telah membicarakan hal ini dengan bupati dan kedepan akan digelar sebuah rapat yang fokus membahas travel liar," kata dia dilansir dari pesisirselatankab.go.id, Selasa (17/5/2016). (***)

Editor:Calva
Sumber:Pesisirselatankab.go.id
Kategori:Hukum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/