Kondisi Keuangan dan SDM Terbatas, Pemkab Solok Selatan Ajak Investor Garap Potensi Wisata
PADANG ARO - Kondisi keuangan dan tenaga yang terbatas, salah satu alasan pengembangan pariwisata di Solok Selatan tidak optimal. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Solsel) membuka diri seluas-luasnya mengajak investor untuk menggarap sektor pariwisata di daerah itu.
“Untuk pengembangan sektor kepariwistaan kita mendorong para investor untuk menggarap potensi wisata alam yang sangat melimpah di daerah ini,” kata Wakil Bupati Solsel, Abdul Rahman, dilansir dari solselkab.go.id, Selasa (25/5/2016).
.
Menurutnya, jika hanya mengharapkan pemerintah daerah untuk pengembangan melakukan pengembangan tentunya tidak maksimal sebab, selain faktor Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas juga terkait anggaran.
Pemerhati Wisata Sumbar, Yulnofrins Napilus menyebutkan, untuk menjadi salah satu daerah destinasi wisata Solsel tidak bisa hanya mengandalkan satu objek saja.
“Solsel jaraknya cukup jauh dari Provinsi sehingga harus memiliki beberapa destinasi wisata agar wisatawan mau berkunjung dan yang menarik adalah air terjun tansi ampek, jalur pendakian Gunung Kerinci serta kawasan saribu rumah gadang,” lanjutnya
Sementra, Kepala Bagian Hukum Sekretariat Solsel, Yulharnis mengatakan, tidak ada peraturan daerah (perda) di daerah itu yang dinilai menghambat investasi. “Semua perda yang diterbitkan dan dilaporkan ke provinsi untuk diteruskan ke Kementerian Dalam Negeri agar dievaluasi, dan sampai sekarang belum ada yang direkomendasikan untuk dihapus karena menghambat investasi,” katanya.
Ia menjelaskan, perda yang menghambat investasi itu apabila ada di dalamnya mengatur tentang pengurusan izin yang berbelit-belit serta biaya mahal. Sedangkan di Solsel, katanya, untuk perizinan hanya ada izin mendirikan bangunan (IMB) dan itu prosesnya sangat mudah dan biaya sesuai ketentuan.
“Rekomendasi dari Kemendagri untuk perda di Solsel yang menghambat investasi belum ada, dan apabila ada maka segera kita usulkan untuk dihapus,” katanya.
Menurutnya, investasi di Solsel semuanya berjalan dengan baik dan tidak ada hambatan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan lainnya.
“PLTP dan PLTMH berjalan normal dan tidak ada hambatan dan saat ini juga ada satu lagi PLTMH yang dalam proses pengerjaan. Ini membuktikan Solsel mendukung investasi,” jelasnya.
Untuk tahun 2016 Solsel sudah menetapkan delapan Ranperda yaitu Penyertaan Modal Daerah pada PT Balairung Citra Jaya Sumbar, Ranperda tentang Perubahan atas Perda Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pajak Daerah.
Selanjutnya Ranperda tentang Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga kepada Pemerintah Kabupaten Solsel, Ranperda tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Ranperda tentang Pengelolaan Sampah.
Selanjutnya, Ranperda tentang Penanaman Modal Daerah serta Ranperda tentang Corporate Social Responsibility (CSR). Yang terbaru DPRD beserta pemerintah setempat menyetujui Perda tentang Penyertaan Modal bagi Perusahaan Daerah Air Minum dan Perusahaan Daerah. (***)
Editor | : | Calva |
Sumber | : | Solselkab.go.id |
Kategori | : | Ekonomi, GoNews Group |