Komisi III DPR: Teman Ahok Hanya Korban, Mereka Pekerja yang Diuber Target
Penulis: Muslikhin Effendy
Menanggapinya, anggota Komisi III DPR RI Sufmi Dasco Ahmad berpendapat, sebagai ormas yang dari awal berteriak soal independensi dan voluntarism (azas kesukarelaan), Teman Ahok nyatanya hanyalah sekumpulan orang-orang bayaran yang bekerja untuk agenda Cyrus Network sebagai konsultan politik.
Dirinya bahkan menganggap bahwa orang-orang bayaran yang tergabung dalam Teman Ahok itu hanyalah korban dari kepolosan politik anak muda, yang sedang heboh dengan fanatisme seorang Ahok garapan Cyrus Network tersebut.
"Teman Ahok hanya korban. Mereka itu hanya pekerja yang diuber target, dan harus menggunakan segala cara untuk memenuhi target tersebut agar bisa terus bekerja," ujarnya kepada wartawan di Komplek DPR Senayan Jakarta.
Ketika ditanya lebih lanjut mengenai adanya dugaan aliran dana dari pengembang reklamasi ke Cyrus Network dan Teman Ahok tersebut, Sufmi mengaku enggan mengomentarinya lebih jauh.
"Itu yang saya tangkap dari konfrensi pers ex-Teman Ahok siang tadi, kalau soal dana saat ini jangan dulu deh," pungkasnya.
Sebelumnya di GoNews.co diberitakan, sejumlah orang yang mengaku 'mantan karyawan' dari Teman Ahok, membeberkan sejumlah rahasia besar dari ormas yang selalu mengaku independen dan bersih dalam mendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tersebut.
Mereka membeberkan rahasia bahwa sebenarnya tak ada istilah 'relawan' karena semua partisipan Teman Ahok itu digaji, kebohongan-kebohongan pengumpulan KTP tiap wilayah hanya karena ada bonus Rp 500 ribu untuk setiap korwil yang mencapai target.
Bahkan kata mereka (eks Teman Ahok, red) sampai pengakuan dana Rp 2,5 milyar yang menjadi biaya operasional Teman Ahok, yang selama ini mengklaim bahwa semua pemasukannya hanya dari hasil jualan kaos. ***
Kategori | : | GoNews Group, Peristiwa, Politik, DKI Jakarta |