Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
8 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
9 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
21 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
5
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
20 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
6
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
3 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Home  /  Berita  /  GoNews Group

KTP Belum Sampai 1 Juta, Pengamat: Organisasi Teman Ahok Benar-benar Buruk

KTP Belum Sampai 1 Juta, Pengamat: Organisasi Teman Ahok Benar-benar Buruk
Posko Teman Ahok. (tribunnews)
Rabu, 22 Juni 2016 18:30 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA- Sejumlah orang yang mengaku bekas relawan Teman Ahok membuka borok-borok pengumpulan KTP sebagai syarat untuk mengusung Basuki T. Purnama dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Misalnya, setiap mereka dibayar 500 ribu seminggu dan KTP didapat, antara lain, dari kelurahan.

Pengakuan mengejutkan ini menurut pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing menunjukkan bahwa selama ini ternyata relawan Teman Ahok ini tidak solid. Sehingga ada anggota yang keluar lalu menyampaikan ke publik "isi dapur" dari Teman Ahok yang selalu mencitrakan diri ke publik sebagai relawan tanpa bayaran.

"Ini bukti, bahwa Teman Ahok ini patut dipertanyakan soliditasnya. Ditambah lagi mereka ini organisasi informal, ada anggota yang dipecat, patut dipertanyakan organisasi apa ini," ujar Emrus, Rabu, (22/6/2016).

"Ada yang dipecat berarti tidak satu visi misi perjuangan mereka ini. Ini menunjukkan manajemen organ mereka tidak bagus," imbuh dosen Universitas Pelita Harapan ini.

Lebih jauh Emrus menilai, memang selama ini relawan Ahok ini dibayar untuk menjalankan misi mereka. Namun mereka selalu membranding diri sebagai relawan atau sukarelawan.

Oleh karena itu, karena motivasinya adalah uang, Emrus menegaskan dalam mengumpulkan KTP relawan Teman Ahok ini dikerjar target dan menggunakan berebagai macam cara dalam mengumpulkan KTP sehingga validitas KTP yang terkumpul sangat meragukan.

"Validitas pengumpulan KTP sangat rendah. Berarti bisa jadi ada dua kali hitung, bisa jadi kan, KTP dihitung dua atau tiga kali, sesama mereka kan katanya bertukar KTP. Betapa buruknya organisasi ini. Kalau terjadi verifikasi sensus, sangat kita ragukan KTP ini valid sampai 1 juta," tandas Emrus.

Beberapa waktu lalu, Teman Ahok mengadakan kegiatan syukuran satu juta KTP. Acara ini pun dipertanyakan beberapa pihak, karena faktanya, hingga saat ini baru 650 data KTP yang valid.

Hal ini diutarakan langsung pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastono saat dihubungi GoNews.co melalui whatsapp. "Kita baru verifikasi yang valid datanya itu 650 ribu KTP," tuturnya.

Singgih juga tidak membantah keterangan lima orang mantan relawan Teman Ahok dalam konferensi pers siang tadi, bahwa ada KTP bodong dukungan untuk Ahok maju Pilgub Jakarta 2017 lewat jalur independen.

Seluruh KTP itu dikumpulkan selama satu tahun belakangan. Namun Singgih enggan merinci jumlah KTP bodong. Diketahui lima mantan relawan Teman Ahok yang membongkar kebohongan teman Ahok itu telah dikeluarkan sejak Maret lalu.

"Belum bisa kita jumlahkan berapa KTP yang berhasil mereka dapatkan," pungkas dia. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/