Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
22 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
3
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
4
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
22 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
5
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
6
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
17 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Meski 3 Orang Masih Dinyatakan Hilang, Operasi Tim SAR di Purworejo Dihentikan

Meski 3 Orang Masih Dinyatakan Hilang, Operasi Tim SAR di Purworejo Dihentikan
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. (GoNews)
Jum'at, 24 Juni 2016 22:27 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA- Setelah tujuh hari dilakukan pencarian korban longsor oleh Tim SAR gabungan di Kabupaten Purworejo, maka pada Jumat (24/6/2016) pukul 15.09 Wib operasi dihentikan.

Bupati Purworejo menyampaikan operasi SAR dari SAR, BPBD, Relawan, TNI, POLRI dan relawan terhadap korban tanah longsor di Dusun Caok dan Dusun Donorati dinyatakan ditutup. Total 43 orang meninggal yaitu 39 meninggal akibat longsor dan 4 meninggal karena banjir di Kabupaten Purworejo.

Sementara 3 orang masih dinyatakan hilang yaitu di Desa Caok 1 orang dan Desa Donorati 2 orang. Dalam rapat antara Bupati, Muspida, Camat, Lurah, tokoh masyarakat dan ahli waris, menyatakan bahwa pihak keluarga mengikhlaskan korban yang masih hilang.

Bupati Purworejo telah menyatakan masa tanggap darurat selama 30 hari yaitu dari 19 Juni 2016 higga 18 Juli 2016. Pengungsi 353 orang yaitu 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok. Sebanyak 143 rumah rusak meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 42 rumah rusak ringan. Kerusakan rumah dan infrastruktur akibat banjir dan longsor di Kabupaten Purworejo diperkirakan Rp 15,73 milyar.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Kepada GoNews.co melalui press releasenya.

Sementara itu di Kebumen pada Kamis (23/6/2016) sekitar pukul 11.30 ditemukan 2 korban longsor di Desa Sampang Kecamatan Sempor sehingga 7 korban meninggal akibat banjir dan longsor dan 1 orang masih hilang. Bupati Banjarnegara telah menetapkan masa tanggap darurat selama 30 hari yaitu dari 19/6/2016 hingga 18/7/2016.

Sedangkan di Banjarnegara terdapat 6 orang tewas tertimpa longsor dan semua korban telah ditemukan. Sedangkan di Kebumen terdapat 5 orang tewas akibat banjir dan longsor, dan 3 orang hilang tertimbun longsor. Sedangkan di Rembang, Sukoharjo dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir.

"Dengan demikian maka total korban jiwa akibat banjir dan longsor di Provinsi Jawa Tengah adalah 59 orang meninggal dunia, 4 orang hilang, dan 22 orang luka-luka," ujar Sutopo. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/