Rambong Dalam, Sentra Penggemukan Sapi di Aceh Utara
Penulis: Jamaluddin Idris
LHOKSUKON - Hampir rata-rata warga desa ini memiliki bisnis penggemukan ternak sapi. Dari 245 Kepala Keluarga (KK) penduduk desa ini, 80 persen di antaranya sudah menggalakkan bisnis tersebut. Tiap keluarga bahkan telah memiliki 5 hingga 6 ekor sapi.
Keuchik Gampong Rambong Dalam, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, Muhammad Yusuf kepada GoAceh, Senin (27/6/2016), mengatakan animo warganya dalam usaha penggemukan sapi sangat tinggi. "Kini sudah hampir semua penduduk gampong kami ikut berbisnis ternak sapi. Bahkan saya sendiri juga tergiur, hasilnya pun cukup menjanjikan," kata M. Yusuf.
M. Yusuf mengatakan, bisnis ternak sapi kelas rumahan ini awalnya dicoba oleh beberapa orang saja. Namun karena hasilnya yang menggiurkan, sehingga warga lainnya juga ikut mencoba. Lebih-lebih mereka cukup melakukan dengan cara sederhana.
"Aktivitas warga desa ini hari-hari sibuk mencari pakan ternak sapi. Untuk memudahkan mendapatkan pakan, mereka menanam tanaman rumput gajah di pekarangan rumah, jadi pakannya tidak sulit," katanya.
Menurut M. Yusuf, usaha ternak sapi ini sangat ekonomis, baik dari sisi biaya pemeliharaan maupun biaya pembuatan kandang. Karena skalanya kecil, pembuatan kandangnya pun biasanya berbentuk tunggal. Meski demikian, untuk memperoleh kualitas sapi yang bagus, ukuran kandang usaha sapi rumah tangga tak jauh berbeda dengan ukuran kandang untuk pembudidayaan sapi komersil dalam skala besar.
"Dalam tempo waktu enam bulan, peternak sapi bisa memperoleh keuntungan sekitar Rp7 juta sampai Rp10 juta per satu ekor sapi. Padahal, dalam satu rumah tangga, sapi yang dibudidayakan rata-rata 5 hingga 6 ekor," ujarnya.
Bisnis tersebut mampu menopang pertumbuhan ekonomi keluarga. Namun, M. Yusuf menyayangkan sejauh ini para peternak sapi di desa itu tidak pernah diberi pelatihan atau pembekalan terkait metode pemeliharaan sapi dalam skala besar oleh pemerintah setempat.
Editor | : | TAM |
Kategori | : | Ekonomi |