Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
17 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
12 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
11 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
11 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
11 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Rambong Dalam, Sentra Penggemukan Sapi di Aceh Utara

Rambong Dalam, Sentra Penggemukan Sapi di Aceh Utara
Keuchik Gampong Rambong Dalam, M. Yusuf memperlihatkan sapi ternak milik warga setempat, Senin (27/6/2016). [Jamaluddin Idris]
Senin, 27 Juni 2016 13:57 WIB
Penulis: Jamaluddin Idris

LHOKSUKON - Hampir rata-rata warga desa ini memiliki bisnis penggemukan ternak sapi. Dari 245 Kepala Keluarga (KK) penduduk desa ini, 80 persen di antaranya sudah menggalakkan bisnis tersebut. Tiap keluarga bahkan telah memiliki 5 hingga 6 ekor sapi.

Keuchik Gampong Rambong Dalam, Kecamatan Baktiya, Aceh Utara, Muhammad Yusuf kepada GoAceh, Senin (27/6/2016), mengatakan animo warganya dalam usaha penggemukan sapi sangat tinggi. "Kini sudah hampir semua penduduk gampong kami ikut berbisnis ternak sapi. Bahkan saya sendiri juga tergiur, hasilnya pun cukup menjanjikan," kata M. Yusuf. 

M. Yusuf mengatakan, bisnis ternak sapi kelas rumahan ini awalnya dicoba oleh beberapa orang saja. Namun karena hasilnya yang menggiurkan, sehingga warga lainnya juga ikut mencoba. Lebih-lebih mereka cukup melakukan dengan cara sederhana. 

"Aktivitas warga desa ini hari-hari sibuk mencari pakan ternak sapi. Untuk memudahkan mendapatkan pakan, mereka menanam tanaman rumput gajah di pekarangan rumah, jadi pakannya tidak sulit," katanya. 

Menurut M. Yusuf, usaha ternak sapi ini sangat ekonomis, baik dari sisi biaya pemeliharaan maupun biaya pembuatan kandang. Karena skalanya kecil, pembuatan kandangnya pun biasanya berbentuk tunggal. Meski demikian, untuk memperoleh kualitas sapi yang bagus, ukuran kandang usaha sapi rumah tangga tak jauh berbeda dengan ukuran kandang untuk pembudidayaan sapi komersil dalam skala besar. 

"Dalam tempo waktu enam bulan, peternak sapi bisa memperoleh keuntungan sekitar Rp7 juta sampai Rp10 juta per satu ekor sapi. Padahal, dalam satu rumah tangga, sapi yang dibudidayakan rata-rata 5 hingga 6 ekor," ujarnya. 

Bisnis tersebut mampu menopang pertumbuhan ekonomi keluarga. Namun, M. Yusuf menyayangkan sejauh ini para peternak sapi di desa itu tidak pernah diberi pelatihan atau pembekalan terkait metode pemeliharaan sapi dalam skala besar oleh pemerintah setempat.

Editor:TAM
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/