Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
2
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
21 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
3
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
21 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
4
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
18 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
5
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
19 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Hidayah Allah, 200 Warga Keturunan Tionghoa Jadi Mualaf

Hidayah Allah, 200 Warga Keturunan Tionghoa Jadi Mualaf
Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Buya H. Muslim Nur diapit dua personil Humas dan Protokol Kota Padang. (Foto: Yurizal)
Kamis, 14 Juli 2016 08:17 WIB
PADANG – Hidayah itu datang dari Allah SWT dan tidak ada yang bisa mengalanginya. Kian hari semakin banyak saja warga yang menjadi mualaf. Teranyar, ratusan warga keturunan Tionghoa di Sumatera Barat menganut agama Islam.

“Sebanyak 200 keturunan Tionghoa di Sumbar telah menjadi mualaf,” terang Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Buya H. Muslim Nur saat memberi tausyiah pada Halal bi Halal di Kelurahan Belakang Pondok, Kecamatan Padang Selatan, Rabu (13/7).

Menurut Buya H. Muslim Nur, semakin bertambahnya jumlah warga keturunan Tionghoa yang menjadi mualaf akan semakin meramaikan masjid dan tempat ibadah. Apalagi, sebentar lagi di Kelurahan Belakang Pondok akan berdiri Masjid Muhammad Cheng Ho.

“Masjid itu diharapkan mampu membina dengan baik ratusan mualaf itu nantinya,” terangnya di depan warga yang berkumpul di depan kantor lurah setempat.

Sementara itu, terkait hasil riset Maaruf Institute beberapa waktu lalu yang menyebut Padang sebagai kota yang tidak Islami, Buya H. Muslim Nur mengimbau warga untuk tidak terpengaruh.

"Kalau riset ini sesuai dengan kaidahnya, kita jadikan introspeksi, jika tak benar kita jadikan evaluasi,” katanya.

Buya Muslim juga mengajak warga untuk tidak menjadikan riset Maaruf Institute tersebut sebagai beban batin. Jika perlu, hasil riset tersebut kita balikkan.

“Caranya dengan meramaikan masjid,” sebutnya.

Buya Muslim mengajak warga untuk tidak terpecah belah dan meniru ilmu padi. Padi semakin berisi kian merunduk. Artinya, selalu menjadi orang yang bermanfaat bagi orang banyak.

“Padi juga berkumpul, dan masjid merupakan tempat kita berkumpul, bersatu dalam keberagaman,” katanya.(Charlie / DU / Mursalim)

Editor:Calva
Kategori:Peristiwa, GoNews Group, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/