Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
20 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
20 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
14 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
3 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ahmad Soetjipto: Patokan Medali Lebih Penting di SEA Games 2017

Ahmad Soetjipto: Patokan Medali Lebih Penting di SEA Games 2017
Minggu, 17 Juli 2016 14:30 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Prestasi pada SEA Games sudah tidak bisa lagi dijadikan ukuran standar keunggulan olahraga regional. Apalagi, pelaksanaan pesta olahraga dua tahunan negara-negara Asia Tenggara itu telah sarat dengan ego dan kepentingan tuan rumah untuk bisa menang. 

"SEA Games tidak bisa dijadikan ukuran atau standar keunggulan olahraga regional karena sarat dengan  ego dan kepentingan tuan rumah untuk menang," kata Ketua Satuan Pelaksanaan Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Ahmad Soetipto di Jakarta, Minggu (17/7/2016). 

Pada SEA Games Council Meeting di Kuala Lumpur Malaysia 13-14 Juli 2016, Indonesia kecewa dengan keputusan yang menolak mempertandingkan cabang olahraga (cabor) unggulannya pada SEA Games Malaysia2017. 

Dari 13 cabor yang diusulkan hanya 3 cabor yang diterima. "Indonesia kehilangan peluang  24 keping emas akibat tidak dipertandingkannya sejumlah cabor yang menjadi lumbung medali bagi kontingen indonesia," katanya. 

Meski kecewa, kata Ahmad Sutjipto, Indonesia harus menyikapinya secara lebih rasional. "Satlak Prima tak akan menggerutu atau meratap tetapi akan menyesuaikan. Patokannya medali jauh lebih penting daripada keikutsertaan," katanya lagi.

 Untuk itu, kata mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Satlak Prima menyarankan agar pemerintah Indonesia mengambil kebijakan dengan hanya mengirim kontingen yang betul betul siap untuk meraih medali pada SEA Games Malaysia 2017. 

"Tidak ada masalah jika jumlah kontingen Indonesia menjadi kecil dengan adanya kebijakan tersebut tetapi presentase atau winning rate akan tinggi. Akan lebih baik jika kita lebih fokus persiapan menghadapi tuan rumah Asian Games 2018," tegasnya.   

Dengan adanya kebijakan itu, Ahmad Sutjipto meminta cabor yang sama sekali tidak berpeluang meraih medali legowo. "Investasi prestasi kan lebih baik dialihkan ke cabor yang berpeluang," katanya.Kekecewaan juga dilontarkan Wakil Ketua Umum PB PODSI, Budiman. "Kita kecewa canoeing, rowing dan tradisional boat race tak dipertandingkan," ujarnya.

 Menurutnya,  SEA Games Federation harus melakukan revolusi dengan lebih mengutamakan cabor Olimpiade. "Kalau tidak ada revolusi, prestasi olahraga negara-negara anggota akan terpuruk terus, tidak akan bisa melewati negara negara Asia Timur atau ex Rusia plus India dalam Asian Games maupun Olympic Games," katanya. 

"Seharusnya mempertandingkan 28 cabang Olympic Games plus 6 cabang non Olympic Games yang ditentukan oleh tuan rumah sebagai previlage menjadi tuan rumah. Bukan semau-maunya," tambah Budiman. (***)

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/