Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
21 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
15 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
16 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
20 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Jelang Pertarungan DKI 1

Tak Terpilih Jadi Kapolri, Benarkah Gerindra Persiapkan Budi Waseso Sebagai Lawan Tanding Ahok?

Tak Terpilih Jadi Kapolri, Benarkah Gerindra Persiapkan Budi Waseso Sebagai Lawan Tanding Ahok?
Budi Waseso. (istimewa)
Senin, 18 Juli 2016 08:53 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Tes pasar merupakan salah satu metode paling masuk akal untuk menyelidiki sifat alami konsituen. Tes pasar adalah metode pertempuran kecil yang menawarkan pilihan untuk memasuki fase pertempuran sebenarnya atau mundur dengan kerugian minimal.

Demikian disampaikan Direktur Batam Reseach Center, Hendri Rahman. Pernyataan Hendri ini terkait dengan munculnya nama Budi Waseso sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Nama Budi Waseso dimunculkan politikus Gerindra Sufmi Dasco sebagai bagian dari tes pasar, dan bukan untuk membuat sensasi publik.

"Seorang Sufmi Dasco yang saya tahu adalah salah seorang ahli strategi Gerindra dan kredibilitasnya tidak diragukan. Disinilah kecerdikan sang penggagas ala Gerindra. Mungkin selama ini terpaku dengan 3 nama yang diusulkan sehingga petanya sekarang berubah," kata Hendri dalam keterangan pers, Senin (18/7/2016).

Menurut Hendri, menguji pasar serupa dengan menyesuaikan tembakan artileri. Kalau tembakan pertama jatuh melewati target maka program dapat dijalankan.Hendri pun menilai ada perbedaan antara Buwas dengan Ahok.

Ahok memimpin dengan tirani kekuasaan dan kadang dipaksakan, yang di saat yangs sama sebagian media membuatnya besar dan kadang dibenarkan seolah olah-apapun yang dibuat ahok itu benar dan dipercaya. Ahok pun memainkan pola integritas, yang artinya semakin anda dipercaya semakin yakinlah orang terhadap anda dan memberi anda kehormatan untuk mempengaruhi kehidupan mereka.

Buwas, yakin Hendri, dengan integritas tinggi akan bisa mengalahkan Ahok, bila disertai dengan strategi matang. Dan Jakarta butuh seorang seperti Buwas karena jakarta sebagai ibukota negara butuh kestabilan politik dan bukan pemimpin yang besar karena media.  

"Saya yakin dan percaya dengan munculnya Buwas kepemukaan akan menjadi lawan tanding seimbang untuk Ahok. Seorang ahli strategi seperti bang sufmi dasco tahu cara tepat memenangkan pertarungan ini," demikian Hendri.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik menegaskan, nama Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso tidak pernah masuk dalam radar bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Terlebih Budi Waseso sendiri menegaskan tidak ingin maju dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

"Buwas udah bilang kagak mau," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini menegaskan, sejauh ini hanya ada tiga nama yang lolos penjaringan. Ketiga nama tersebut adalah Sandiaga Uno, Yusril Ihza Mahendra dan Sjafrie Sjamsoeddin.

Meski demikian, diakuinya sosok Budi Waseso memiliki popularitas tinggi. Namun, popularitasnya bukan sebagai politisi, melainkan Kepala Bareskrim Mabes Polri. "Buwas itu populer sebagai Ketua Bareskrim," tutup Taufik.

Sebelumnya, Komisaris Jenderal Budi Waseso mengaku belum ada komunikasi dengan Partai Gerindra terkait dengan usul yang menjagokan dirinya berpasangan dengan Sandiaga Uno dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta. Jika ada pihak yang mencalonkan, dia akan meminta petunjuk Presiden.

"Sampai hari ini saya tidak ada komunikasi dengan siapa pun. Kalau memang betul ada, ya, saya harus mohon petunjuk Presiden juga," katanya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/7).

Buwas mengatakan hingga saat ini dia masih Kepala Badan Narkotika Nasional. Karena itu, semua kegiatan di luar kepentingan BNN harus seizin Presiden. "Karena saya ini kan di bawah kepemimpinan Presiden," ujarnya.

Keinginan menduetkan Buwas-Sandiaga ini mencuat di internal Gerindra. Diberitakan sebelumnya, anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Sufi Dasco Ahmad, mengatakan peluang Budi Waseso untuk maju sebagai calon Gubernur DKI semakin besar. (***)

Sumber:Berbagai Sumber.
Kategori:GoNews Group, Umum, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/