Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
12 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
2
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
Olahraga
12 jam yang lalu
Tampil di Kandang, Borneo FC Lebih Percaya Diri Hadapi Madura United FC
3
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
DPD RI
10 jam yang lalu
Senator Dailami Ingin Pemprov DKI Segera Bangun RSUD Tipe B di Kepulauan Seribu
4
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Srikandi PLN dan Bhayangkari, Berbagi Cahaya Pengetahuan Listrik untuk Masyarakat
5
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Cadenazzi Optimistis Borneo FC Catat Hasil Positif
6
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
11 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Home  /  Berita  /  DKI Jakarta

Teten Masduki: 60% Hotspot Karhutla di Riau Mulai Berkurang

Teten Masduki: 60% Hotspot Karhutla di Riau Mulai Berkurang
Staf Kepresidenan, Teten Masduki. (istimewa)
Kamis, 21 Juli 2016 18:50 WIB
JAKARTA - Kepala Staf Presiden (KSP), Teten Masduki mengatakan sejak pertama kali Pak Willem Rampangilei dilantik menjadi Kepala BNPB, prioritas utama adalah atasi kebakaran hutan dan lahan.

"Alhamdulillah berdasarkan analisis Kantor Staf Presiden, tahun ini hotspot (titik panas) kebakaran hutan dan lahan berkurang 60%" ucapnya. 

Sesuai instruksi presiden, ada 3 hal yang harus dilakukan antara lain adalah pencegahan kebakaran hutan dan lahan, penegakan hukum, dan pemberdayaan masyarakat. "Jika terlihat ada api, segera padamkan sehingga kebakaran tidak meluas," tambahnya.

Senada dengan KSP, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama berani mengukir sejarah Riau tanpa asap. "Maka dari itu diperlukannya partisipasi masyarakat dan dunia usaha. Mari bersama kita cegah kebakaran hutan dan lahan di Ria," ungkap Gubernur.

Selanjutnya Danrem Riau Brigjen Nurendi juga memaparkan, sejak Gubernur Riau menetapkan Riau Siaga Darurat Asap, pihaknya telah melakukan patroli darat, dan patroli udara. "Jika terlihat kebakaran hutan dan lahan langsung dilaporkan ke satuan petugas (satgas) untuk melakukan pemadaman segera dengan peralatan seadanya. Serta sosialisasi kepada masyarakat langsung dari pintu ke pintu" ungkap Brigjen Nurendi.

Selain itu kata dia, pihaknya juga berusaha mendinginkan lahan gambut, water bombing, membuka pos pelayanan kesehatan di kecamatan dan kabupaten. "Rencana kontinjensi sudah kami lakukan dan sudah didokumentasikan dalam bentuk buku, serta menjadi rekomendasi Menkopolhukam untuk penanganan Karhutla di provinsi lain," tambahnya. 

Ada 64 titik kuat di Riau yang rawan dibakar, sehingga dibentuk kekuatan untuk menjaga wilayah tersebut yang berisi satgas gabungan antara lain TNI, Polisi, BPBD, Manggala Agni, masyarakat, dunia usaha dan sebagainya. 

Strateginya di antara 64 titik tersebut dijadikan tempat latihan militer yakni tempat latihan menembak TNI dengan peluru tajam selain untuk latihan juga untuk menjaga agar tidak ada yang membakar hutan dan lahan dengan sengaja. 

Kepala BNPB Willem Rampangilei menjelaskan tujuan KSP ke Riau adalah ingin melihat secara langsung yang sudah dilakukan daerah dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

"Dengan turun langsung, setidaknya bisa mendapatkan informasi dari sumbernya sehingga Presiden mendapat masukan yang tepat dan daerah dapat maksimal sebaik-baiknya dalam mengatasi penanganan kebakaran hutan dan lahan," jelasnya. 

Pada pertemuan Siaga Darurat Karhutla Provinsi Riau, Kamis (21/07/2016), dihadiri antara lain Kepala Staf Presiden, Kepala BNPB, Gubernur Riau, Kapolda Riau, Danrem dan Badan Restorasi Gambut, perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, SKPD terkait, serta Bupati/Wakil Bupati Provinsi Riau, di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru. 

Selain itu, rombongan juga melakukan pantauan udara langsung menggunakan helikopter. Untuk melakukan pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau, BNPB mengoperasikan 2 helikopter MI-171 water bombing, 2 pesawat Air Tractor water bombing dan operasi hujan buatan atau teknologi modifikasi cuaca bersama BPPT.

Setiap hari heli dan pesawat melakukan penerbangan untuk melakukan pengecekan dan patroli dari udara serta pemadaman dengan menjatuhkan ribual liter air. Saat api masih kecil langsung dipadamkan dari satgas udara dan darat. Hujan buatan dilakukan dengan menebarkan garam (NaCl) ke dalam awan-awan potensial di atmosfer. Dengan adanya kondisi anomali cuaca dan hangatnya perairan laut di Indonesia maka awan-awan potensial jenis Cumulus dan Cumulonimbus tersedia cukup banyak sehingga mudah disemai menjadi hujan. (Rls)

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:BNPB
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Riau, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/