Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
15 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
2
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
14 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
3
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
12 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
4
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
10 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
5
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
9 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
6
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Olahraga
13 jam yang lalu
Menpora Dito Ajak Dukung Apriyani cs, Ricky Subagja: Tidak Ada Yang Tak Mungkin
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Nekat, Mau Belajar di Sekolah Saja, Murid SD di Pinggir Ini Harus Menantang Maut

Nekat, Mau Belajar di Sekolah Saja, Murid SD di Pinggir Ini Harus Menantang Maut
Ini medan Jalan yang harus dilewati pelajar SD di Kecamatan Pinggir, dengan menumpang mobil bak terbuka tanpa ada pegangan tangan untuk bertahan.
Senin, 25 Juli 2016 16:46 WIB
Penulis: Ira Widana
DURI - Sudah tiga bulan terakhir, kondisi Jalan Gajahan RT 07 RW 03 atau dekat SMPN 05 Pinggir, Desa Muara Basung, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau ini rusak berat sekitar 200 meter. Jalannya berlumpur dan sangat sulit dilewati sepeda motor maupun citycar, maupun pejalan kaki.

Pantauan GoRiau.com dilapangan, anak-anak sekolah yang mayoritas dari bangku Sekolah Dasar ini setiap hari pergi ke sekolah dan pulang dari sekolah menumpangi mobil bak terbuka dengan posisi berdiri tanpa pegangan tangan bak siap menantang maut. Mereka bahkan harus bermandikan lumpur untuk bisa melewati medan Jalan, setiap hari hanya untuk bisa hadir dan belajar di sekolah.

Beruntung jika sang supir berhasil melewati medan Jalan yang masih masuk Jalan Operasi Chevron Duri itu tanpa mogok. Anak-anak yang diatas bak mobil itupun terlihat histeris dan saling berpegangan saat melewati satu-satunya akses Jalan penghubung dari Desa Tasik Serai ke Desa Muara Basung.

Dan rupanya, tidak hanya itu saja pengorbanan anak-anak tersebut untuk bisa belajar ke sekolah. Bahkan untuk menaiki mobil pikup itu, ada biaya bulanan yang mencapai Rp130 ribu perbulannya per anak dari Desa Tasik Serai.

"Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah setempat dan perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah itu. Jika dibiarkan terlalu lama, maka akan mempengaruhi perekonomian masyarakat setempat," ujar Irwansyah, warga Muara Basung kepada GoRiau.com, Senin (25/7/2016).

Selain itu juga, menurut Irwansyah, Jalan yang rusak itu juga satu-satunya akses Jalan menuju Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Sebanga. Pengembangan wisata daerah, tentunya akan terhambat dengan infrastruktur yang tidak mendukung.

"Sekarang bagaimana wisatawan mau datang berkunjung ke PLG Sebanga ini, jika kondisi Jalan yang harus ditempuh saja bentuknya seperti itu. Siapapun pasti akan mengurungkan niatnya untuk berwisata melihat gajah-gajah jinak di PLG Sebanga ini," ujarnya lagi, agar ada pihak terkait yang respon segera dengan kondisi ini, khususnya orang nomor 1 di Bengkalis yang juga warga Muara Basung.***

Kategori:Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/