Penggerebekan 'Pabrik' Sabu di Aceh Utara, Ini Kata Rafly
Penulis: Kamal Usandi
"Ini memang sudah sangat mungkin dilakukan di manapun oleh masyarakat karena kurangnya sosialisasi oleh pihak terkait. Penyebab lain yaitu tidak tersedianya lapangan pekerjaan dan ruang kreatif untuk usia muda.," kata senator kelahiran Aceh Selatan itu kepada GoAceh, Minggu (14/8/2016) malam.
Lanjutnya, narkoba jenis sabu sudah saat ini menjadi hal tidak asing lagi dalam masyarakat Aceh. Menurutnya, hanya dengan uang Rp30 ribu, saat ini sudah bisa untuk satu paket pemakaian.
Solusinya, antara lain kata anggota Komite II DPD itu, satu-satunya seluruh siswa tamatan SD sederajat harus dikarantina dalam pendidikan terpadu. Pemda juga harus secepatnya membuka lapangan kerja dan ruang kreatif yang produktif untuk usia muda khusunya.
Bahkan, dia dalam waktu dekat katanya akan melakukan sosialisasi bahaya narkoba di empat titik di Aceh. Meliputi, wilayah tengah Aceh, pantai barat selatan Aceh, pantai timur utara Aceh, dan tenggara Aceh.
Diberitakan sebelumnya, tim penyidik BNN Pusat berhasil menggerebek rumah yang dijadikan pabrik sabu-sabu pada Sabtu (13/8/2016) malam, sekira pukul 20.00 WIB. Sementara tersangka dan barang bukti baru diboyong ke Jakarta pada Minggu (14/8/2016) sore sekira pukul 17.00 WIB.
Kategori | : | Umum, GoNews Group |