Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
23 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
24 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
18 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
6 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Terpaksa 'Gigit Jari', Tidak Ada e-Voucher Pengganti Raskin di Riau

Terpaksa Gigit Jari, Tidak Ada e-Voucher Pengganti Raskin di Riau
ilustrasi.
Minggu, 14 Agustus 2016 07:00 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Masyarakat ekonomi lemah di Provinsi Riau terpaksa 'gigit jari' karena daerahnya tidak terpilih sebagai salah satu tempat uji coba sistem e-voucher atau kupon pengganti program raskin oleh Tim Nasional Percepatan Pengentasan Kemiskinan (TNP2K).

"Kita belum masuk dalam program itu, tetapi kita masih tetap menjalankan kontrak raskin dengan Pemerintah Daerah," kata Humas Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Riau dan Kepulauan Riau, Hendra Gunafi kepada GoRiau.com, Sabtu (13/8/2016) di Pekanbaru.

Dikatakan Hendra, setiap bulannya Bulog mendistribusikan 5.000 ton beras ke seluruh Pemda Riau dan Kepri. Ia pun mengimbau agar masyarakat tidak perlu cemas, karena stok beras yang ada di gudang Bulog diprediksi cukup hingga akhir tahun ini.

"Bulan ini (Agustus), penyaluran raskin telah mencapai 95 persen. Stok hingga akhir tahun nanti masih aman," terangnya.

Untuk diketahui, pengubahan sistem pemberian raskin tersebut dilatar belakangi tidak sesuainya kuota beras yang harusnya diterima masyarakat setiap bulannya dengan realisasi nyata di lapangan.

Sehingga, e-voucher ini dinilai lebih efektif dibandingkan dengan menyalurkan beras. Selain sebagai pengganti Raskin, voucher ini juga dapat digunakan untuk membeli kebutuhan lainnya seperti telur, minyak, gula dan lainnya.

Setidaknya, ada delapan kabupaten dan 20 kelurahan serta desa se-Indonesia yang dijadikan tempat uji coba penggunaan voucher tersebut. Namun sayangnya, Provinsi Riau tidak termasuk salah satunya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/