Zaini: Penghormatan HAM di Aceh Semakin Meningkat
Penulis: T. Hendrasyah
"Sejak perdamaian, sudah banyak yang dirasakan oleh masyarakat di Aceh, salah satunya tentang penghormatan terhadap HAM," katanya pada sambutan pelaksanan 11 tahun MoU Helsinki di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh, Senin (15/8/2016).
Dikatakannya, dalam bidang pembangunan demokrasi Aceh sudah dua kali melaksanakan pilkada langsung serentak tanpa halangan yang menggagalkan, tak heran jika BPS pernah memposisikan Aceh sebagai wilayah dengan indeks demokrasi tertinggi di Indonesia.
"Ini bukti bahwa perdamaian di Aceh masih terjaga," katanya.
Selain itu, Pemerintah Aceh bersama DPR Aceh telah menetapkan Qanun tentang Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR), yang saat ini sedang dalam proses pelantikan komisionernya, dan diharapkan dalam tahun ini komisioner KKR sudah mulai bekerja.
"Komisioner KKR harus bisa bekerja pada tahun ini dalam mengungkapkan pelanggaran HAM di Aceh pada saat konflik," ujarnya.
Ia juga menyebutkan tahun depan, provinsi Aceh akan melaksanakan pilkada serentak untuk ketiga kalinya. Untuk itu, masyarakat diharapkan harus bersatu untuk menyukseskan pilkada tersebut.
"Kita boleh saja beda pilihan, yang terpenting jangan ada oknum-oknum yang mengacaukan pilkada serta merusak perdamaian di Aceh," harapnya.
Peringatan 11 tahun MoU Helsinki juga dihadiri Wali Nanggroe Malek Mahmud dan para SKPA. Selain itu juga dilakukan pelepasan merpati dan diisi dengan tausiah yang disampaikan Ustad Muhammad Arifin Ilham.
Editor | : | Kamal Usandi |
Kategori | : | Aceh, GoNews Group, Pemerintahan |