Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
20 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
18 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
20 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
18 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
4 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Efek Pemecatan Archandra Tahar, Presiden Harus Saring Ulang Lingkar Dalam Istana

Efek Pemecatan Archandra Tahar, Presiden Harus Saring Ulang Lingkar Dalam Istana
Anggota DPR RI, fraksi PAN, Anang Hermansyah. (istimewa)
Selasa, 16 Agustus 2016 09:10 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Peristiwa yang menimpa mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar terkait kewarganegaraan ganda menjadi peringata bagi Istana untuk menerapkan prinsip kehati-hatian.

Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Anang Hermansyah mengatakan, kejadian yang nenimpa Arcandra Tahar harus menjadi pelajaran berharga bagi Istana Kepresidenan untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam mengeluarkan setiap kebijakan.

"Urusan memilih menteri sebagai jabatan jabatan politik yang strategis saja Istana bisa kecolongan, apalagi untuk pos-pos jabatan publik di bawah menteri. Saya menyerukan agar Istana lebih menerapkan prinsip kehati-hatian," ujar Anang di gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (16/8/2016).

Lebih lanjut musisi asal Jember ini mengatakan, Presiden Jokowi juga harus melakukan penyaringan ulang terhadap lingkar dalam yang berada di Istana Kepresidenan.

"Sudah semestinya presiden melakukan screening (penyaringan) ulang terhadap lingkar dalam di Istana. Ini semata-mata untuk memastikan pihak di lingkar dalam Istana memiliki pengabdian tunggal yakni hanya untuk NKRI," tegas Anang.

Dia juga menegaskan peristiwa yang menimpa Arcandra Tahar menjadi momentum penting bagi Presiden untuk mengkonsolidasikan kembali partai politik yang bergabung dalam pemerintahan.

Menurut dia, keberadaan partai politik menjadi kunci penting perjalanan pemerintahan. "Harus dibentuk sistem komunikasi yang ajeg antara partai politik dan Istana," pungkasnya. (***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/