Cut Aura Aceh, Gagal Menjadi Pembawa Baki di Istana
Nilam adalah siswi SMAN 67 Jakarta, yang menjadi anggota tim Arjuna, yakni tim Paskibraka yang bertugas di pagi hari ini. Sedangkan tim yang bertugas untuk upacara penurunan bendera, diberi nama Tim Bima.
Nilam diketahui telah dilatih sebagai pembawa baki lebih dari delapan kali. Terpilihnya Nilam menyingkirkan lima nama lain yang diprediksi menjadi pembawa baki.
Pembawa baki dan pengibar bendera merah putih baru diumumkan pagi tadi sekira pukul 07.00 WIB, atau tiga jam sebelum perayaan detik-detik Proklamasi dilaksanakan.
Lima nama lain selain Nilam, yang masuk dalam prediksi pembawa baki antara lain Saviti Mahawishwa Karmani perwakilan Provinsi Bali, Melinnia Helda Mareta perwakilan Jawa Timur, Krisan Valerie Sangari perwakilan Sulawesi Utara, Cut Aura Magfirah Putri perwakilan Aceh, dan Tabriza Aqila Taqiyya perwakilan Jawa Tengah.
Tiga orang yang bertugas untuk mengibarkan bendera merah putih ialah Rahmat Duhe yang mewakili Gorontalo, Muhammad Akbar sebagai pembentang bendera yang mewakili Kalimantan Barat, serta Muhammad Aditya Ersyah Lubis sebagai pengerek bendera yang mewakili Banten.
Dilansir liputan6.com, Cut Aura, siswi SMA Negeri 1 Jeumpa Puteh Banda Aceh yang jago bahasa Korea ini terakhir kali berlatih sebagai pembawa baki saat gladi kotor. Tercatat sudah enam kali ia berlatih posisi tersebut.
Ia ingin sekali jadi pembawa baki mengingat perwakilan dari Aceh sudah cukup lama tidak mendapatkan tugas membawa baki. "Pembawa baki itu tidak mudah. Harus senyum, fokus terbagi, kepala tidak boleh menunduk, dan langkah harus pas dengan beban yang cukup berat," kata Cut Aura yang justru menjagokan Krisan sebagai pembawa baki.
Editor | : | Kamal Usandi |
Sumber | : | okozone.com |
Kategori | : | Aceh, GoNews Group, Pendidikan |