Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
19 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
2
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
18 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
19 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
16 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
6
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
17 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Kehabisan Stok Betadine, Ini Alasan Dirut RSUD Sabang

Kehabisan Stok Betadine, Ini Alasan Dirut RSUD Sabang
Minggu, 21 Agustus 2016 02:34 WIB
SABANG - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sabang kehabisan stok Betadine, padahal obat ini paling sering digunakan pasien yang mengalami luka ringan ataupun habis operasi.

Direktur RSUD Sabang, Masri mengakui obat Betadine tidak ada lagi stok di apotek dan pihaknya sudah memesan obat yang sering digunakan tersebut melalui e-katalog.

"Ya, Betadine sudah habis dan kami sudah memesan Betadine serta beberapa obat yang habis pakai lainnya melalui e-katalog," kata Masri, saat ditemui di RS, Sabtu (20/08/2016).

Menurut Masri, pihak rumah sakit sudah memesan obat tersebut jauh-jauh hari melalui e-kataloq, tetapi prosesnya yang lama merupakan penyebab habisnya ketersediaan stok sejumlah obat di rumah sakit umum paling ujung barat Indonesia itu.

"Dulu kita bisa membeli langsung obatnya, tapi sekarang sesuai Peraturan Presiden pengadaan obat di rumah sakit harus melalui e-katalog dan ini membutuhkan waktu yang cukup lama," ujar dia.

Direktur RSUD Sabang itu berharap, masyarakat dapat memahami kondisi ini, pasalnya pihak rumah sakit juga tidak menginginkan hal ini terjadi dan pihaknya juga tidak dibenarkan melakukan pengadaan obat langsung atau dipihak ketigakan.

"Kalau dulu kita bisa langsung membelinya melalui pihak ketiga, tapi sekarang tidak bisa lagi dan kita diharuskan mengikuti Peraturan Presiden," tuturnya.

Masri tidak menyebutkan secara detail obat yang sudah kosong di apotek RSUD Sabang, namun dia mengklaim akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

"Kami sudah membili obat sebelum stoknya habis melalui e-katalog termasuk Betadine, dan ini kita pesan 2 bulan yang lalu, dan info yang kami peroleh dari pihak keagenan Insya Allah besok obatnya tiba di RSUD Sabang," tandas dia. (***)

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:antara.com
Kategori:Peristiwa, Pemerintahan, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/