Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
6 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
6 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
4
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
4 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
5 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  Riau

Serapan APBD 2016 Rendah, Gubri Harus Berani Evaluasi Pejabat Hasil Assesment

Serapan APBD 2016 Rendah, Gubri Harus Berani Evaluasi Pejabat Hasil Assesment
Sekretaris Komisi A DPRD Riau Drs. H. Suhardiman Amby, Ak
Minggu, 28 Agustus 2016 08:43 WIB
Penulis: Fahrul Rozi
PEKANBARU - Rendahnya nilai serapan APBD Riau 2016 sebagai akibat dari kinerja satuan kerja perangkat daerah melempam. Persoalan tersebut tidak terlepas banyak diantara pejabat Pemprov tidak memahami tugas pokok dan fungsinya. Gubernur Riau H. Arsyadjuliandi Rachman diingatkan untuk tidak segan mengevaluasi bawahan yang memiliki angka kinerja dibawah rata-rata tersebut.

Hal itu disampaik Sekretaris Komisi A DPRD Riau Drs. H. Suhardiman Amby, Ak. Politisi Partai Hanura tersebut mengatakan, hasil kerja SKPD dari assesment yang dilakukan beberapa waktu lalu tidak menjamin pejabat ditunjuk mampu bekerja di lapangan.

"Saya kira belum tentu seleksi assesment bisa menghasilkan kerja bagus di lapangan. Karena mereka diseleksi berdasarkan teori kertas, semua kutu buku. Kenyataan, ketika pejabat dipilih dihadapkan dengan lapangan tidak mampu melaksanakan aksi. Ini terbukti lemahnya serapan anggaran tahun ini," kata Suhardiman yang akrab disapa Datuok akhir pekan ini.

Dijelaskan, dalam perekrutan melalui sistem assesment kedepan, perlu adanya kombinasi. Pejabat ditunjuk tidak hanya dinilai dari makalah dan teori. Dengan perjanjian setelah enam bulan pengangkatan, Gubernur Riau langsung melakukan evaluasi. Kalau tidak ada perkembangan di lapangan pejabat bersangkutan harus siap diganti.

"Dalam hal ini Gubernur harus tegas, kalau memang kinerja tidak baik dan tak mampu merealisasikan program, ganti saja. Harapan kami, pak Gubernur jangan terkontaminasi dengan nilai (teori) untuk mengangkat seseorang menjadi pejabat bawahannya. Sehingga tidak ada pejabat tidak bisa bekerja kedepan," lanjut dia.

Beberapa Satker saat ini, kata Suhardiaman, boleh dikatakan tidak mampu bekerja. Karena terlalu banyak teori, mereka terlalu berhati-hati untuk mengambil kebijakan-kebijakan mempercepat pelaksanaan anggaran yang ada. Hingga akhir Agustus 2016, masih ada SKPD dibawah angka 40 persen. ***

Kategori:Pemerintahan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/