Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
Umum
21 jam yang lalu
Langkah-langkah Mudah Klaim Asuransi Mobil All Risk, Auto Diterima!
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Olahraga
17 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
Pemerintahan
17 jam yang lalu
PT Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Pendapatan Rp 255,6 Miliar
5
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
Pemerintahan
17 jam yang lalu
Sekda DKI Kukuhkan 171 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
18 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Akademisi Minta Timses Cagub Jangan Saling Menghujat

Akademisi Minta Timses Cagub Jangan Saling Menghujat
Ilustrasi
Kamis, 08 September 2016 15:04 WIB
Penulis: Amiruddin

SIGLI - Suhu politik di Aceh mulai memanas semakin dekat hari pemilihan Pilkada 2017. Namun para tim sukses bakal calon gubernur (cagub) Aceh diminta dapat menahan diri dengan tidak saling menyerang serta menghujat.

“Harus menahan diri, jangan saling menyerang dan menghujat, meski suhu politik makin memanas menjelang hari pemilihan," kata tokoh muda Aceh yang juga akademisi salah satu kampus di Jakarta, Iswadi kepada GoAceh, Selasa,(8/9/2016).

Mantan Dekan III FKIP Universitas Serambi Mekkah (USM) Aceh tersebut optimis meski suhu politik akan memanas memasuki Pilkada 2017, tidak akan berimbas pada roda pembangunan di bumi Serambi Mekkah.

"Boleh bersaing asal suasana tetap kondusif. Kita tidak peduli siapapun gubernur Aceh berikutnya, yang penting bisa mensejahterakan warganya dan menciptakan peluang kerja seluas-luasnya," ujarnya.

Tugas yang paling penting bagi gubernur Aceh mendatang adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat, karena itu tujuan bernegara sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945. Dia berharap rakyat miskin tak lagi dirugikan oleh berbagai kebijakan yang diambil oleh gubernurnya.

Mahasiswa program doktoral Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tersebut optimistis masyarakat Aceh tidak akan memilih gubernur yang hanya dengan mengandalkan popularitas dan elektabilitas semata.

"Sebab pemimpin adalah faktor yang sangat menentukan rakyat akan sejahtera atau tidak. Karena, kalau sampai salah pilih, maka akibatnya akan ditanggung selama lima tahun ke depan," katanya

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Politik, GoNews Group, Aceh
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/