Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
8 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
8 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
3
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
6 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
7 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Usung Calon dari Partai Lain di Pilkada Kampar, Kader Sebut 'September Kelabu' Bagi Golkar

Usung Calon dari Partai Lain di Pilkada Kampar, Kader Sebut September Kelabu Bagi Golkar
Kader DPD Golkar Kampar
Kamis, 08 September 2016 23:08 WIB
Penulis: Syawal
BANGKINANG - Beredarnya nama H Azis Zaenal sebagai bakal calon Bupati Kampar untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 menimbulkan berbagai reaksi dari kader partai berlambang pohon beringin. Beberapa kader menyayangkan jika Golkar benar-benar tidak mengusung kader sendiri pada perebutan kekuasaan di Negeri Serambi Mekkah.

Salah seorang kader Golkar yang sering angkat bicara mengenai berbagai hal yang terjadi di tubuh beringin Kampar, Alfan Khairi kepada GoRiau.com, Kamis (8/9/) malam bahkan mengatakan, jika benar-benar Golkar mengusung non kader pada pilkada nanti maka bisa dikatakan ini adalah September kelabu bagi Golkar. "Kalau benar-benar terjadi ini September kelabu bagi Golkar," ucap Alfan Khairi.

Meski saat ini yang berkembang masih sekedar informasi liar dan belum ada keputusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar mengenai penetapan calon Bupati dan Wakil Bupati Kampar namun kabar yang beredar beberapa hari lalu kata Alfan membuat pengurus kecamatan dan kader kaget dan tersentak dengan berita tersebut.

Menurut politisi muda asal XIII Koto Kampar itu, Golkar sebagai Partai besar dan pemenang pemilu di Kampar dan satu-satunya partai yang bisa mengusung calon sendiri di Pilkada 2017 tanpa harus berkoalisi dengan partai lain memiliki banyak kader yang bisa diusung. ''Golkar betul-betul bisa usung kader sendiri, ada kader murni dan berlatar belakang birokrat,'' tegasnya.

"Karena bagaimanapun yang diinginkan kader dan massa Golkar dari kader partaiah. Walaupun kabarnya posisi wakilnya dari Golkar namun Golkar memiliki 9 kursi di DPRD dan pemenang pemilu di Kampar," terangnya.

Menurut Alfan lagi, malu selaku pemenang pemilu jika Golkar mengusung kader partai lain padahal kader Golkar sendiri cukup banyak. "Ada apa sebetulnya. Siapa yang memainkan ini," sergahnya.

Lebih lanjut dikatakan, pasca beredarnya kabar Golkar akan mengusung kader non partai beberapa hari lalu ia mendapat banyak telepon dari pimpinan kecamatan kenapa bisa terjadi. "Lalu saya jawablah inilah kenyataan tapi apakah sudah final inilah kita pertanyakan. Masih sekedar berita belum bisa percaya. Lihat tiga hari kedepan apakah ini sekedar berita. Kalau benar terjadi inilah ketidakberdayaan kita," ulasnya.

Dia menyebutkan, Golkar Kampar tak kekurangan kader yang pantas untuk diusung sebagai calon bupati. Sebut saja ada nama Zainal Abidin, Masnur, Ahmad Fikri. Sementara di birokrasi ada Zulher dan Zulfan Hamid.

Sementara itu Ketua Pimpinan Kecamatan Salo Zulfahmi juga menyayangkan jika nanti Golkar benar-benar akan mengusung non kader pada pilkada 2017.

"Kita tak kekuranan kader, stok untuk dimajukan di pilkada banyak. Golkar bisa bawa sampan sendiri tanpa koalisi. Bagaimana dengan ini sementara kita tak bisa ambil keputusan," ucap Zulfahmi.

Menurutnya, kader pasti kecewa jika yang diusung bukan kader sendiri. "Ini indikasinya seperti apa," ujarnya.

Zulfahmi menegaskan ini bukanlah kesalahan DPP jika memang benar DPP memutuskan non kader namun ia curiga dengan tim di bawah yang menyampaikan berbagai hal. "Kader kita banyak, selain kader murni, sebelum pegawai negeri dilarang berpolitik mereka dulu orang Golkar. Kok bisa hari ini pengambil kebijakan tak berfikir berkuasa lima tahun kedepan," tegasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/