Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
Olahraga
14 jam yang lalu
Rohmalia Pecahkan Rekor Dunia Cricket di Seri Bali Bash International
2
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
3
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
14 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
4
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
7 jam yang lalu
Kembali Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
5
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
8 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
6
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
5 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Alexandra Harris, Novelis Amerika Terinspirasi Tsunami Aceh

Alexandra Harris, Novelis Amerika Terinspirasi Tsunami Aceh
Sampul novel Alexandra Harris
Jum'at, 09 September 2016 22:44 WIB
NEW YORK - Tidak hanya sampai di situ, tragedi pilu itu ternyata mampu menggerakkan tangan Alexandra Harris, warga Amerika, untuk menulis hal yang sama dengan Tere Liye. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Dalam sebuah wawancaranya dengan VOA dalam program VOA Executive Lounge beberapa waktu yang lalu, Alexandra sebenarnya sudah tumbuh di Indonesia tepatnya Jakarta.

"Saya lulus dari SMA di Jakarta di JIS, SMP juga," sebagaimana dikutip brilio.net dari VOA, Jumat (9/9).

Setelah itu, dia kembali ke Amerika, baru pada 2006 dia mendarat di Aceh untuk melakukan tugasnya sebagai staf komunikasi untuk kantornya. Sebenarnya, misinya ke Aceh bukan secara khusus meneliti soal bencana.

"Di Aceh saya mewawancarai wanita dalam peran wanita dalam proses perdamaian," tuturnya.

Akan tetapi, tragedi serta kondisi masyarakat Aceh kala itu ternyata membuat hatinya untuk menuliskan novel. Karya bertebal 238 halaman tersebut kemudian diberi judul 'the Frangipani Year'.

Novel tersebut mengisahkan seorang peneliti PBB bernama Angela saat bekerja di Aceh. Dalam plotnya, Angela benar-benar kebingungan dengan kondisi Aceh hingga mempengaruhi pekerjaan dan kisah asmaranya.

Memang kisah dari novel tersebut banyak terinspirasi dari kehidupannya. Bahkan kisah cintanya bersama pacarnya yang sekarang menjadi suaminya juga dimasukkan dalam novel tersebut.

"It is fictional but it is based on my experience (meski fiksi, tapi itu berdasarkan pengalaman saya),' jelasnya.

Perbedaan budaya yang dia soroti dalam novel ini adalah soal peraturan yang berbeda di Aceh dibandingkan di Jakarta, tempat dia tumbuh saat dewasa. Terlebih lagi hukum Islam yang membuat dia merasa culture shock.

Editor:Kamal Usandi
Sumber:brilio.net
Kategori:Aceh, GoNews Group, Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/