Berada 97 Mil dari Singapura, Kementerian Perindustrian Segera Gesa Pembangunan Infrastruktur Kawasan Industri Tanjung Buton
Penulis: Doni Ruby Saputra
''Kawasan Industri Tanjung Buton Siak ini sangat bagus. Arealnya luas yakni 5.100 hektar, dermaganya juga sudah ada, bahkan izin-izin semua sudah beres. Ini perlu kita gesa pembangunannya, terutama infrastruktur menuju kawasan itu,'' ujar Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartanto pada jumpa pers usai mengadakan pertemuan dengan Pemkab Siak dan PT Bosowa di Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Pada pertemuan ini, Pemerintah Kabupaten Siak langsung dipimpin Bupati Drs H Syamsuar MSi, selain itu juga hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Yan Pranajaya, Kepala Dinas Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Wan Buchari serta pimpinan PT Bosowa Corporindo selaku pihak swasta yang menjadi patner BUMD Kabupaten Siak mengembangkan KITB.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto kepada wartawan mengakui bahwa pertemuan itu membicarakan kelanjutan pembangunan KITB kedepan karena kawasan industri ini tergolong istimewa sebab letaknya yang strategis dan beberapa persiapan penting sudah dilaksanakan.
''Keberadaan KITB ini juga bisa dikombinasikan juga dengan berbagai kebutuhan lain, karena sifatnya pelabuhan dan kawasan industri yang multi-purpose. Jadi prioritas bersama kita saat ini ialah mempersiapkan infrastruktur KITB dengan sebaik-baiknya,'' jelas Airlangga.
Sementara itu, Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi saat ditanya target waktu rencana realisasi kawasan industri menjelaskan bahwa KITB sejak lama menjadi perhatian serius Pemkab Siak. Segala sesuatu yang diperlukan sudah disiapkan daerah.
''Sekarang kami menunggu dukungan pemerintah pusat untuk melanjutkan upaya yang telah dirintis daerah. Mudah-mudahan dimasa pemerintahan Presiden Jokowi dan Menteri Perindustrian Airlangga yang sangat konsen dengan pembangunan lumbung-lumbung perekonomian, KITB bisa segera terwujud,'' harapnya.
Syamsuar juga menjelaskan, KITB merupakan satu dari tiga kawasan industri yang sudah sejak lama dipersiapkan Riau. ''KITB letaknya di tengah, persisnya diantara pelabuhan Dumai dan Kuala Enok yang berada diujung timur, jadi sangat strategis. Apalagi saat ini Pelabuhan Dumai seringkali mengalami demurrage,'' kata Syamsuar.
Di areal pelabuhan Tanjung Buton saat ini beberapa kegiatan bongkar muat telah berjalan seperti kegiatan ekspor cangkang ke beberapa negara Asia khusus Korea Selatan dan Cina. Selain itu distribusi kendaraan roda empat untuk wilayah Sumatera Bagian Tengah juga telah berjalan di Buton. Bahkan dalam waktu dekat, akan dilaksanakan pembangunan proyek packing plant senilai Rp150 miliar oleh Bosowa Group.
''Intinya, kami sudah siap. Daerah sudah berjuang untuk menjadikan Kawasan Industri Tanjung Buton menjadi pusat industri baru di Indonesia. Kami hanya menunggu pemerintah pusat memberikan dukungan penuh, supaya KITB ini bisa segera beroperasi maksimal sesuai yang direncanakan,'' tutupnya. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Ekonomi |