Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
11 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
11 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
4
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Olahraga
12 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
5
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
11 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
11 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dumai Belum Bisa Memenuhi Kebutuhan Pangan Sendiri, Lahan Cetak Sawah Hanya 2.325 Hektar

Dumai Belum Bisa Memenuhi Kebutuhan Pangan Sendiri, Lahan Cetak Sawah Hanya 2.325 Hektar
Walikota Dumai Zulkifli As (kanan) saat menghadiri Rakor di Kementerian Pertanian di Jakarta belum lama ini. (foto: Humas Setdako Dumai)
Senin, 19 September 2016 19:25 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
DUMAI - Untuk mencukupi kebutuhan pangan di Kota Dumai, Provinsi Riau, dibutuhkan lebih kurang 31.000 ton beras setahun, seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terjadi sekarang ini. Sementara beras yang dihasilkan Kota Dumai, saat ini hanya sekitar 3.000 ton dalam setahun dari 2.325 hektare cetak sawah. Dumai pun belum mampu memenuhi kebutuhan pangan (beras) sendiri.

Demikian hal itu dikatakan Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kota Dumai, Dwi Orisyawan kepada GoRiau.com, Senin sore (19/9/2016), menindaklanjuti acara rakor dengan Kementerian Pertanian bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigasi tengah dalam upaya mengembangkan sektor pertanian di daerah perbatasan.

Saat pertemuan di Jakarta, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menerangkan, berkembangnya sektor pertanian di daerah perbatasan akan menghilangkan ketergantungan sumber pangan dari daerah lain atau negara tetangga.

"Kami berkomitmen untuk membangun lumbung pangan di daerah perbatasan dan daerah transmigrasi. Kami bangun dengan Kementerian Desa, agar bisa tingkatkan kesejahteraan petani dan menekan inflasi," ujar Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Jumat (16/9/2016).

"Untuk tahun ini ada 4.000 hektar, kalau total rencananya 20.000 hektar. Anggarannya sekitar Rp 40 miliar. Itu belum termasuk alsintan (alat mesin pertanian). Karenanya, kami butuh Rp 100 miliar untuk perbatasan," tambah Amran.

Kementan menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam membangun lumbung pangan di perbatasan. "Dimulai dengan mengindentifikasi kebutuhan dari negara tetangga, menggali potensi sumber pertumbuhan baru pangan perbatasan, pencanangan program dan kegiatan perbatasan secara komprehensif dan berkelanjutan, serta sinergisme dalam melaksanakan program," kata Amran.

Menyikapi hal itu, Dwi Orisyawan menjelaskan, bahwa saat ini cetak sawah periode Oktober-Maret yang bisa ditanam hanya 1.162 hektare (ha) dan periode April-September 1.143 ha, jadi luas cetak sawah yang dapat ditanamkan padi luasnya 2.325 ha di Kota Dumai.

"Itupun bukan milik petani, milik pihak pertama yang dikelola oleh petani untuk menanam padi. Kita masih berupaya memenuhi kebuituhan pangan di Dumai. Apalagi saat ini baru sekitar 3.000 ton beras yang dihasilkan Dumai," ulasnya.

Untuk menjalankan program tersebut, Kementerian Pertanian akan menjadikan 44 kabupaten atau kota dengan luas lahan 4.000 hektar sebagai lumbung pangan wilayah perbatasan salah satunya Kota Dumai yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Walikota Dumai Zulkifli As didampingi Ir Dwi orisyawan selaku Kepala Distanbuhut serta Kepala Disnakanla Syafrizal, hadir pada saat itu mengutarakan keluhan Kota Dumai yang sulit mengembangkan sektor pertanian. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/