Riau Terbanyak Perusahaan Migas, tapi Pekerjanya Susah Ikut Sertifikasi
Penulis: Ratna Sari Dewi
Menurutnya, sertifikasi kompetensi merupakan kebutuhan penting bagi daerah yang memiliki kekayaan alam minyak dan gas (Migas) seperti halnya Provinsi Riau.
"Riau ini provinsi yang memiliki potensi migas luar biasa selain Kalimantan. Tetapi, tenaga kerja yang tersertifikasi di Riau itu belum banyak," ungkap Dharmizon kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Rabu (21/9/2016).
Dengan didampingi Kepala Bidang (Kabid) ESDM Rizal Ikhwan dan Suprianggo Prakoso, ia menuturkan, bahwa pihaknya memiliki anggota sebanyak 356 perusahaan yang bergerak dalam bidang pengeboran minyak, gas, dan panas bumi. Dari total keseluruhan tersebut, persebaran perusahaan migas paling banyak ditemui di Riau.
"Sangat disayangkan kalau Riau tidak menjadi tuan rumah di rumah sendiri. ESDM dan sertifikasi harus diperhatikan. Kearifan lokal harus lahir dari Riau sendiri. Dengan memiliki pusat pengembangan kompetensi dan tempat sertifikasi sendiri, Riau bisa mengembangkan SDM nya," ucapnya.
Selama ini, tenaga kerja yang bekerja di perusahaan migas di Riau melakukan sertifikasi di Cepu, Jawa Tengah. Hanya saja, proses sertefikasi tersebut memakan waktu lama karena harus mengantri.
"Untuk saat ini, ada 13 jenis profesi yang harus disertifikasi. Data terakhir yang kami miliki, ada sekitar 15ribu pekerja yang belum tersertifikasi. Sedangkan jumlah yang sudah ikut program sertifikasi baru sepuluh persen dari jumlah yang belum," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Rasidin Siregar. ***
Kategori | : | Pemerintahan, Riau, GoNews Group |