Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
Olahraga
20 jam yang lalu
Manager Timnas Putra dan Timnas Wanita Indonesia Terisi
2
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
18 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
3
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
Olahraga
20 jam yang lalu
Bambang Asdianto Bicara Kesiapan Pemain Timnas Basket Indonesia Jelang SEABA U-18 Women’s di Thailand
4
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
5
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
18 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
6
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Umum
4 jam yang lalu
Srikandi PLN Mengajar, Mahasiswa LP3I Jakarta Gali Lebih Dalam Peran Humas di Era Digital
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Riau Terbanyak Perusahaan Migas, tapi Pekerjanya Susah Ikut Sertifikasi

Riau Terbanyak Perusahaan Migas, tapi Pekerjanya Susah Ikut Sertifikasi
ilustrasi. (internet)
Rabu, 21 September 2016 15:52 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Perusahaan Pengeboran Minyak Gas dan Panas Bumi Indonesia (APMI), Dharmizon Piliang mendukung penuh terciptanya Pusat Pendidikan Pengembangan SDM di Riau.

Menurutnya, sertifikasi kompetensi merupakan kebutuhan penting bagi daerah yang memiliki kekayaan alam minyak dan gas (Migas) seperti halnya Provinsi Riau.

"Riau ini provinsi yang memiliki potensi migas luar biasa selain Kalimantan. Tetapi, tenaga kerja yang tersertifikasi di Riau itu belum banyak," ungkap Dharmizon kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Rabu (21/9/2016).

Dengan didampingi Kepala Bidang (Kabid) ESDM Rizal Ikhwan dan Suprianggo Prakoso, ia menuturkan, bahwa pihaknya memiliki anggota sebanyak 356 perusahaan yang bergerak dalam bidang pengeboran minyak, gas, dan panas bumi. Dari total keseluruhan tersebut, persebaran perusahaan migas paling banyak ditemui di Riau.

"Sangat disayangkan kalau Riau tidak menjadi tuan rumah di rumah sendiri. ESDM dan sertifikasi harus diperhatikan. Kearifan lokal harus lahir dari Riau sendiri. Dengan memiliki pusat pengembangan kompetensi dan tempat sertifikasi sendiri, Riau bisa mengembangkan SDM nya," ucapnya.

Selama ini, tenaga kerja yang bekerja di perusahaan migas di Riau melakukan sertifikasi di Cepu, Jawa Tengah. Hanya saja, proses sertefikasi tersebut memakan waktu lama karena harus mengantri.

"Untuk saat ini, ada 13 jenis profesi yang harus disertifikasi. Data terakhir yang kami miliki, ada sekitar 15ribu pekerja yang belum tersertifikasi. Sedangkan jumlah yang sudah ikut program sertifikasi baru sepuluh persen dari jumlah yang belum," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, Rasidin Siregar. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/