Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
Olahraga
22 jam yang lalu
Indonesia Raih Tiket Final Piala Thomas 2024, Jojo: Fajar/Rian Penentu
2
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
Umum
23 jam yang lalu
Meski Cerai, Ria Ricis dan Teuku Ryan Tetap Jaga Hubungan Baik
3
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Chinese Taipei, Fajar/Rian Tambah Keunggulan Indonesia 2-0
4
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
Umum
23 jam yang lalu
Ed Sheeran Pilih Fokus Tur, Belum Mau Rilis Lagu Baru Tahun Ini
5
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
Umum
24 jam yang lalu
Brad Pitt Kepergok Jalan Bareng Ines De Ramon di Pantai Santa Barbara
6
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Home  /  Berita  /  Riau

15 Penderita HIV/AIDS di Dumai Meninggal Setiap Tahun, Pemko Dumai dan Instansi Terkait Jangan Diam Saja

Jum'at, 23 September 2016 12:26 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
15-penderita-hivaids-di-dumai-meninggal-setiap-tahun-pemko-dumai-dan-instansi-terkait-jangan-diam
DUMAI - Penderita HIV/AIDS di Kota Dumai, Riau, setiap tahunnya terus mengalami pertambahan. Yang mengejutkan lagi, Ibu Rumah Tangga (IRT) menduduki peringkat ketiga setelah, wiraswasta dan pekerja seks komersil (psk). Sudah 153 penderita meninggal dunia, sejak tahun 2006 hingga Juli 2016, jika dirata-ratakan sejumlah 15 jiwa per tahunnya.

Menyikapi hal tersebut Ketua Majelis Kerapatan Adat LAMR Kota Dumai, Datuk Azhar Yazid mengatakan kepada GoRiau.com (GoNews Grup), bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Dumai dan instansi terkait jangan diam saja.

"Pemerintah (Pemko Dumai, red) bersama instansi lainnya, harus duduk bersama menyelesaikan permasalah HIV/AIDS yang terus bertambah setiap tahunnya. Setelah itu lakukan tindakan langsung di lapangan, jangan diam saja," ujarnya.

Menurutnya, selain Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Dumai, Satpol PP dan BPTPM memiliki peran penting dalam penanggulangan penyebaran HIV/AIDS di Kota Dumai, untuk meninjau ulang perizinan tempat usaha. Karena tidak menutup kemungkinan, banyaknya pelaku usaha yang melakukan tindakan prostitusi terselubung dengan embel-embel tempat hiburan dan panti pijat.

"Melakukan penyuluhan dan sosialisasi, memang perlu dilakukan. Tapi tanpa ada tindakan tegas dari pemerintah, tidak menutup kemungkinan peredaran penyakit ini akan terus meluas. Kita tidak ingin Kota Dumai yang identik dengan pelabuhan, duduk di peringkat teratas penyebaran penyakit HIV/AIDS di Riau," ungkapnya.

Menurut data Diskes Kota Dumai, usia penderita HIV/AIDS terbanyak yaitu 25-29 tahun (79 orang), 30-34 tahun (72 orang), 45-49 tahun (57 orang), 35-39 tahun (53 orang), 20-24 tahun (38 orang), 40-44 tahun (33 orang), lebih dari 50 tahun (11 orang), 0-4 tahun (11 orang), 15-19 tahun (4 orang), 10-14 tahun (3 orang) dan 5-9 tahun (2 orang).

jumlah penderita HIV/AIDS di Dumai dari tahun 2006 hingga 2016: Tahun 2006 (3 penderita), 2007 (7 penderita), 2008 (21 penderita), 2009 (27 penderita), 2010 (47 penderita), 2011 (54 penderita), 2012 (45 penderita), 2013 (36 penderita), 2014 (49 penderita), 2015 (16 penderita) dan hingga Juli 2016 (18 penderita).

Dari 170 penderita HIV di Dumai yang masih hidup, 120 diantaranya sudah tergolong penderita AIDS yang terus berjuang untuk bertahan hidup. ***

Kategori:Riau, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/