Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
12 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
7 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
7 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
12 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Riau

Pelajar di Mandau Harus Menguasai Tari Zapin yang Sudah Mendunia

Pelajar di Mandau Harus Menguasai Tari Zapin yang Sudah Mendunia
Ilustrasi Zapin Melayu
Jum'at, 23 September 2016 12:29 WIB
Penulis: Ira Widana
DURI - Sudah 18 tahun berdiri, sanggar Nurul Arif di Kecamatan Mandau ini tetap masih eksis mengembangkan kesenian melayu. Sanggar yang dipimpin Arifin Arif ini juga turun ke sejumlah sekolah untuk mengajarkan siswa-siswi gerakan cepat kaki dalam tari Zapin melayu.

Seperti yang dikatakan Indah, anak dari pendiri sanggar melayu ini saat mengajar tari Zapin di sekolah. Zapin salah satu tarian tradisional yang bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.

"Ada kaidah dan aturan pada tarian ini yang tidak boleh diubah. Untuk itu, tari zapin ini harus diajarkan kepada genarasi muda khususnya pelajar SMP maupun SMA sederajat. Sebab nama Zapin ini sudah sangat mendunia dan sayang jika puluhan tahun kedepan, tari ini tidak ada yang bisa membawakannya," ujar Indah kepada GoRiau.com.

Menurut Indah, tarian yang didominasi pergerakan kaki cepat mengikut rentak pukulan ini, perlahan-lahan hampir ditinggalkan. Mereka yang sudah tua, enggan lagi menampilkan tari tersebut dalam kegiatan maupun acara pernikahan.

"Untuk itu sanggar Nurul Arif lebih aktif turun ke sekolah maupuan instansi pemerintahan untuk mengajarkan tari Zapin yang diiringi dengan alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas," sebut Iin lagi.

Bercerita sejarah tari Zapin, sebelum tahun 1960, awalnya tari zapin hanya ditarikan penari lelaki tetapi namun seiring perkembangan penari perempuan juga ditampilkan. Dan kadang juga dibawakan secara bersamaan laki-laki dengan perempuan.

Dahulu tari zapin ditarikan di atas tikar madani dan tikar tersebut tidak boleh bergoyang atau bergeser sedikitpun sewaktu menarikan tari zapin tersebut.

Zapin mempertontonkan gerak kaki cepat mengikuti hentakan pukulan pada gendang kecil yang disebut marwas. Harmoni ritmik instrumennya semakin merdu dengan alat musik petik gambus. Karena mendapat pengaruh dari Arab, tarian ini memang terasa bersifat edukatif tanpa menghilangkan sisi hiburan.

Ada sisipan pesan agama dalam syair lagunya. Biasanya dalam tariannya dikisahkan keseharian hidup masyarakat melayu seperti gerak meniti batang, pinang kotai, pusar belanak dan lainnya. ***

Kategori:Pendidikan, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/