LPA Riau Sebut Prostitusi Online Anak Jadi Tren di Pekanbaru: Uang Bikin Mereka Semangat
Penulis: Chairul Hadi
Itu dikatakanya usai mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Jumat (23/9/2016) siang. "Uang bikin mereka semangat menggeluti itu. Bukan karena kurang mampu karena kemampuan mereka ada," jawab Ester kepada GoRiau.com (GoNews Group).
"Mereka mampu (dari segi materi, red) dan keinginan sekolah ada, hanya ini seperti tren, ditambah ketidaktahuan mereka. Padahal kalau dihitung-hitung, materi yang didapat (dari menjual diri, red) itu kecil. Misalnya dari Rp1 juta, itu cuma dapat berapa," bebernya.
LPA Riau juga memastikan kalau kasus serupa (prostitusi online, red) khususnya melibatkan ABG, masih banyak berada di Pekanbaru. "Yang satu ini adalah awalnya, kita akan telusuri dan kembangkan. Pastinya masih banyak sekali," kata dia.
Jumat siang, LPA datang ke Mapolda Riau untuk berkoordinasi soal keterlibatan anak di bawah umur yang diduga dijual ke lelaki hidung belang. Sayangnya, Ester dan tim gagal bertemu para korban untuk berkomunikasi.
"Kita ke sini ingin ketemu korban, ternyata mereka bersama orangtua. Jadi Senin kita ke Polda lagi dan ketemu mereka beserta para orangtua dan kepolisian. Kita ingin semua pihak menangani kasusnya dengan benar," singkatnya. ***