Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
8 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
7 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
6 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
5
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
7 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
6
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
9 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Home  /  Berita  /  Riau

Soal Asap Riau, Pangdam I Bukit Barisan: Dulu Saya ke Medan Harus Lewat Sumbar, Sekarang..

Soal Asap Riau, Pangdam I Bukit Barisan: Dulu Saya ke Medan Harus Lewat Sumbar, Sekarang..
Mayjen Lodewick Pusung (Foto: GoRiau.com)
Jum'at, 23 September 2016 11:33 WIB
Penulis: Chairul Hadi
PEKANBARU - Pangdam I Bukit Barisan, Mayjen Lodewyk Pusung menggelar rapat bersama Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Lahan dan Hutan (Karlahut) Riau, di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Jumat (23/9/2016) pagi.

Ia memuji upaya yang dilakukan tim gabungan dalam mengatasi Karlahut di Riau. Sebab sampai saat ini, masyarakat tidak lagi merasakan kabut asap seperti tahun-tahun sebelumnya, di mana segala sektor lumpuh dan banyak korban menderita gangguan pernafasan.

"Saya bandingkan dengan 2015 pada bulan-bulan ini, dulu saya di Pekanbaru nggak bisa pulang ke Medan, saya harus ke luar lewat Padang karena asap. Bandara di sini tertutup asap," ungkap Mayjen Lodewyk, usai pertemuan.

Tapi sekarang (2016), penanganan Karlahut di Riau ia nilai sudah berjalan bagus. "Sekarang bandara tidak ditutup. Ini prestasi, ada Pak Kapolda di sini, ada Danrem, Manggala Agni, BPBD dan sebagainya, ini kerja sama kita. Ini upaya maksimal," ungkapnya.

Ia meyakinkan, teori saja tidak cukup dalam menangani bencana yang rutin melanda Riau tersteor, jika tidak disokong dengan kerja sama masing-masing instansi. "Jika kita bicara teori, intinya adalah bagaimana tak terbakar, itu tidak boleh berhenti," ungkap dia.

"Kita buat konsep yang mantap, agar nanti kalau ada El Nino kita sudah bisa siaga. Tambah lagi embung, dan yang paling utama adalah menyadarkan masyarakat agar membuka lahan dengan tidak dibakar," tutupnya di Lanud Roesmin Nurjadin. ***

Kategori:Peristiwa, Riau
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77