Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
9 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
4 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
4 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Sumatera Barat

Angka Inflasi Kota Padang 0,58 Persen, BPS: Beras, Cabai dan Jengkol Penyumbang Kenaikan

Angka Inflasi Kota Padang 0,58 Persen, BPS: Beras, Cabai dan Jengkol Penyumbang Kenaikan
Kepala BPS Provinsi Sumbar Dodi Herlando ketika memberikan penjelasan inflasi dan perkembangan ekonomi Sumbar September 2016.
Senin, 03 Oktober 2016 14:56 WIB
Penulis: Calva

PADANG - Cabai merah, beras dan jengkol merupakan tiga komoditas pemicu inflasi di Padang pada September 2016 mencapai 0,58 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar), menyebutkan, dua komoditas diantaranya yang memiliki andil terbesar dalam membentuk angka inflasi Padang, diantaranya cabai merah 0,51 dan jengkol 0,10.

Kepala BPS Sumbar, Dody Herlando di Padang, Senin (3/10/2016) mengatakan, cabai merupakan salah satu kebutuhan wajib warga Padang yang tidak bisa digantikan oleh komoditas lainnya sehingga saat harga naik masyarakat tetap membeli.

"Hal ini diperkuat oleh pada September ada Lebaran Idul Adha yang ketika itu kebutuhan cabai meningkat untuk memasak daging kurban sehingga harganya sempat mencapai Rp70 ribu per kilogram dibandingkan harga normal yang hanya Rp24 ribu," tambah dia.

Ia memberi saran salah satu strategi yang dapat dilakukan ke depan agar harga cabai tidak melonjak terlalu tinggi adalah membuat perencanaan musim tanam sehingga ketika permintaan tinggi seperti Lebaran cabai tersedia lebih banyak.

Selain itu komoditas lain yang mengalami peningkatan harga selama September 2016 di Kota Padang antara lain rokok kretek filter, rokok kretek, bahan bakar rumah tangga, beras, teri, tauge, kecambah, kentang, cabe hijau dan beberapa lainnya.

Namun ada komoditas yang mengalami penurunan selama September 2016 yaitu daging ayam ras, angkutan udara, bayam, gula pasir, kangkung , ikan tongkol,ambu-ambu, ayam hidup, telur ayam ras, minyak goreng, sepat siam dan lainnya, lanjut dia.

Menurutnya dari 23 kota di Sumatera pada September 2016 sebanyak sembilan belas kota mengalami inflasi dan empat kota mengalami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen dan terendah di Kota Bengkulu sebesar 0,07 persen. sementara deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan 0,68 persen, dan terendah di Kota Bungo 0,07 persen, ujarnya.

Kota Padang menduduki posisi ke-12 dan Kota Bukittinggi menduduki posisi ke-4 dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera, dengan angka 1,11 persen. (***)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/