Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
2
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
Olahraga
21 jam yang lalu
Aditya Raih Norma GM, Eka Putra Wirya: PB Percasi dan Sponsor Bangga
3
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
Olahraga
22 jam yang lalu
Target Terpenuhi, Aditya Raih Norma GM di Pertamina Indonesian GM Tournament 2024
4
Pj Gubernur DKI Tekankan Pentingnya Sosialisasi UU DKJ
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Pj Gubernur DKI Tekankan Pentingnya Sosialisasi UU DKJ
5
Sutradara Jelaskan Film 'Deadpool & Wolverine' Tak Hanya untuk Penggemar Berat
Umum
21 jam yang lalu
Sutradara Jelaskan Film Deadpool & Wolverine Tak Hanya untuk Penggemar Berat
6
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Pemerintahan
23 jam yang lalu
Inovasi EPS PLN Percepat Pembangunan Gardu untuk Penuhi Kebutuhan Listrik Pelanggan
Home  /  Berita  /  Riau

Limbah B3 Ramayana Duri Berceceran di Sekitar Toko Hingga Parit Masyarakat Juga Terkontaminasi

Limbah B3 Ramayana Duri Berceceran di Sekitar Toko Hingga Parit Masyarakat Juga Terkontaminasi
Sampah yang memenuhi drainase Ramayana Duri ini juga terkontaminasi limbah B3 yang berceceran disekitar Toko.
Minggu, 09 Oktober 2016 08:09 WIB
Penulis: Ira Widana
DURI - Apa yang menjadi keluhan masyarakat di sekitar pusat perbelanjaan Ramayana Duri nampaknya bukan hanya sekedar cerita saja. Namun banyak temuan fakta lainnya yang menunjukan Ramayana Duri sangat tidak ramah dengan lingkungan.

Berdasarkan keluhan masyarakat beberapa waktu lalu terkait limbah sampah yang dibakar dan limbah cair yang dialirkan ke parit umum, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bengkalis menurunkan tim untuk melakukan investigasi dan mengecek kebenaran dari informasi warga yang masuk tersebut.

Dan ternyata, selain sampah yang terlihat memang selalu dibakar oleh pihak toko, juga masih ada temuan lainnya. Sampah toko itu dibakar tidak jauh dari mesin genset yang mana disekitarnya itu sangat banyak oli atau limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yang berceceran.

Limbah B3 ini juga terlihat merembes pada aliran parit Ramayana yang berisikan sampah. Selain itu limbah cairnya juga tidak dikelola sesuai dengan ketentuan yang ada, justru terlihat alakadarnya saja dan dialirkan ke parit umum.

"Semua temuan itu sudah kita dokumentasikan dan ada berita acaranya. BLH sudah berikan surat teguran kepada pemilik tempat usaha untuk membenahi masalah limbahnya tersebut agar tidak berdampak fatal bagi masyarakat," sebut Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Bengkalis, Arman AA kepada GoRiau.com (GoNews Grup).

Tidak hanya itu, bahkan sejak berdiri 2007 lalu, pemilik gedung maupun Ramayananya sendiri tidak pernah membuat laporan UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup- Upaya Pemantauan Lingkungan HIdup).

UKL-UPL ini merupakan salah satu dari upaya mitigasi sebagaimana tercantum pada Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Disebutkan bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL wajib memiliki UKL dan UPL. Dokumen UKL dan UPL disusun berdasarkan Lampiran IV Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

"Harusnya dokumen UKL-UPL yang berfungsi sebagai panduan pengelolaan lingkungan bagi seluruh stakeholder suatu kegiatan ada di Ramayana sebagai acuan, ini kan tidak. Makanya sejak berdiri sampai saat ini tidak pernah ada laporan yang terkait dengan kemungkinan dampak dari suatu kegiatan," imbuhnya sembari menambahkan UKL-UPL juga memiliki kekuatan hukum tetap, dan wajib dilaksanakan oleh pemrakarsa kegiatan.

Sementara itu, Pengelola Ramayana atau Kepala Tokonya, Agus saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Ramayana hanyalah sebagai penyewa gedung milik PT Jakarta Intiland yang pusatnya di Jakarta dan Ramayana tidak bisa mengambil kebijakan tentang masalah sarana gedung yang rusak.

"Dulu ada pengurusnya, sekarang dititipkan ke saya. Saya berterimakasih BLH sudah datang, mungkin kalau ga begini pihak Jakarta ga tau. Di Ramayana ini ada naker outshor, pembakaran itu mereka yang melakukan saya sudah berikan teguran karena resikonya berbahaya dekat dengan genset," jawab Agus.***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/