Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
23 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
22 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
24 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
23 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
23 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
20 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  Ekonomi

Genjot Industri Pariwisata Kota Padang, Bentuk Bangunan Kota Tua Tetap Dipertahankan

Genjot Industri Pariwisata Kota Padang, Bentuk Bangunan Kota Tua Tetap Dipertahankan
Bangunan tua di Kota Padang. (Humas)
Minggu, 23 Oktober 2016 08:58 WIB

PADANG - Kawasan kota tua (herritage) di Kota Padang terdapat di pinggir Batang Arau. Kawasan ini termasuk ke dalam Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang. Pemerintah Kota Padang bertekad kawasan kota tua menjadi ikon sejarah peninggalan bagi Kota Padang.

"Bangunan yang ada di sepanjang pinggir Batang Arau tetap dipertahankan seperti bentuk aslinya," terang Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, Kamis (20/10/2016) kemarin.

Disebutkannya, Padang telah memiliki dokumentasi kondisi awal kawasan kota tersebut. Dokumentasi itu diperoleh melalui dua negara yang pernah menjajah Indonesia yakni Jepang dan Belanda.

"Ini akan menjadi pedoman kita dalam penataan kawasan tersebut," papar walikota.

Sementara itu, Pemko Padang akan memperkuat promosi Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang dan kawasan Mandeh Pesisir Selatan ke dunia internasional.

"Beberapa waktu lalu Badan Koordinasi Penanaman Modal telah datang melihat potensi pariwisata pantai yang ada di Padang, ini bersama kegiatan lainnya menjadi salah satu bentuk penguatan promosi," tambah Mahyeldi.

Dia menyebutkan upaya promosi ini terus digalakkan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan banyak instansi dan masyarakat. Seperti menjadi tuan rumah berbagai ajang internasional yang dipusatkan di pantai serta kegiatan rutin masyarakat seperti senam, bersih pantai dan peduli wisata. Selain itu beberapa instansi di luar Padang datang berkunjung dan menjanjikan promosi ke luar negeri.

"Seperti yang dilakukan BKPM RI beberapa waktu lalu yang menjanjikan akan promosi wisata Padang di jazirah Arab," tambahnya.

Untuk mendukung penguatan ini katanya, pihaknya terus membenahi infrastruktur di kawasan wisata tersebut. Khusus kota Padang hanya hingga Bungus dan selanjutnya bekerja sama dengan Pesisir Selatan atau kawasan Mandeh.

Untuk kawasan wisata terpadu di Padang sebutnya, beberapa fasilitas sedang ditambah seperti pedestrian, pemecah ombak, diorama di jalur sekitar pantai Padang hingga Gunung Padang.

Kemudian pengembangan ekonomi pariwisata di sekitar Pantai Muaro Lasak, Pantai Cimpago dan Aia Manih. Selain itu untuk lebih meningkatkan promosi pihaknya juga bekerja sama dengan berbagai media massa dalam menggali dan memunculkan potensi wisata di Padang.

"Diharapkan ke semua upaya ini menjadikan Padang sebagai salah satu kota wisata dunia sebagaimana Denpasar atau Bandung," ujar Mahyeldi. (Charlie)

Editor:Calva
Kategori:Ekonomi, Pemerintahan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/