Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
24 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
2
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
21 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
3
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
Olahraga
24 jam yang lalu
1st FOBI World Barongsai Championship 2024, Grace Natalie: Sejarah Terukir Pertama Kali Piala Presiden Diperebutkan
4
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
21 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Atlet Doping, Federasi Negara Kena Sanksi

Atlet Doping, Federasi Negara Kena Sanksi
Sony Kasiran (foto: Azhari/GoNews)
Selasa, 25 Oktober 2016 17:40 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) akan memberlakukan sanksi lebih tegas lagi , kepada atlit yang kedapatan doping. Jika selama ini hanya atlit yang bersangkutan dijatuhkan sanksi, namun kali ini Federasi negara  juga akan terkena sangsi berupa larangan mengikuti kalender event IWF selama 1 tahun. Demikian salah satu butir yang dihasilkan pada Kongres Federasi Angkat Besi Internasional IWF yang digelar bersamaan dengan Kejuaraan Dunia Angkat Besi Remaja di Penang Malaysia 2016.

"Jika terbukti doping maka federasi negara juga terkena sangsi setahun tidak boleh mengikuti kalender kegiatan IWF, kecuali membayar biaya pengampunan,” kata Presiden IWF DR.Tamas Ajan seperti dikutip wakil Indonesia yang hadir pada Kongres tersebut Sony Kasiran, Selasa (25/10).

Di Bidang Tekhnik, IWF melalui Direktur Komisi Teknik akan menerapkan regulasi baru yang akan mulai diberlakukan tahun 2017. Regulasi baru itu selisih maksimum total angkatan saat permintaan angkatan pertama di Entry list menjadi 20 kg baik di bagian putra maupun putri. Sebelumnya untuk putra 20kg dan putri 15kg.

Selain itu lifter yang dinyatakan sebagai pemenang harus lebih berat total angkatannya. Sebelumnya jika angkatan sama antara satu lifter dengan lifter yang lain ditentukan berdasarkan berat badan yang lebih ringan.Maka mulai 2017, lifter harus meminta angkatan lebih minimal 1 kg, untuk menentukan pemenang.

Untuk kategori kelas, IWF juga akan menambah quota kelas di bagian putri baik senior maupun yunior.Jika sebelumnya hanya hingga kelas 75 kg, kini bertambah satu menjadi delapan kelas di kelas 94 dan + 94kg.Sedangkan kelas untuk putra tetap mulai dari 56, 62, 69, 77, 85, 94, 105 dan +105kg.

Dalam kongres itu juga telah diputuskan Thailand sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Remaja tahun 2017 dan tuan rumah Kejuaraan Dunia 2019 sekaligus Pra kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020."Dengan penetapan Thailand sebagai tuan rumah Pra kualifikasi Olimpiade Tokyo tentunya sangat menguntungkan buat kita setidaknya bisa mengirim lifter lebih banyak lagi mengikuti olimpiade,” kata Sony Kasiran yang juga anggota South East Asia Weighlifting Federation dan Asian Weightlifting Federation (AWF).

Selain mengikuti Kongres IWF South East Asia Weightlifting, Soni melobi Malaysia sebagai tuan rumah SEA Games 2017 agar memasukkan cabang angkat besi putri dipertandingkan di multi event Asia Tenggara dua tahunan itu. Sebelumnya Malaysia hanya memasukkan Angkat Besi putra di Pertandingkan di SEA Games 2017. IWF juga mengumumkan Amerika Serikat sebagai negara terbanyak mempromosikan cabang Angkat mencapai 70,48 persen dibanding benua lainnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, Olahraga, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/