Biarkan Pedagang Depan Masjid, Panitia MTQ Diprotes Warga
Penulis: Joniful Bahri
BIREUEN – Biarkan pedagang berjualan depan pagar Masjid Agung Sultan Jeumpa, Panitia MTQ ke- 33 Bireuen dikritik warga.
Warga dari Kecamatan Peusangan, Tgk Ibrahim (43), yang ikut menyaksikan kegiatan MTQ cabang tilawah kepada GoAceh, Rabu (26/10/201) malam mengatakan, pembiaran pasar kaget di depan masjid sangat menganggu lalu lintas. “Selain merusak pemandangan masjid, kehadiran pasar kaget yang berjibun itu, juga mengganggu masyarakat yang hendak menunaikan ibadah salat,” katanya.
Seharusnya, kata Dia, panitia melarang pedagang agar tidak berjualan di depan pagar masjid. “Alangkah baiknya pedagang yang menempati kawasan itu dipindahkan ke lokasi lain,” katanya.
(Baca Arena Utama MTQ Bireuen Sepi, Pengunjung Malah Padati Pasar Kaget)
Hal yang sama juga dismapaikan Cut Nurhayati, warga lainnya. Menurutnya, selama ada pasar kaget, kawasan itu sudah mulai kumuh dan mengganggu pengguna jalan.
“Yang herannya lagi, pelaksananya Dinas Syariat Islam, tapi selama ini para pedagang itu bebas hingga larut malam. Bahkan rata-rata perempuan, tapi kok ngak ada larangan. Apa penerapan syariat Islam demikian,” katanya.
(Baca Suara Merdu Hamli Yunus, Awali MTQ ke-33 Bireuen)
Pantauan GoAceh, selama dilaksanakan kegiatan MTQ di Masjid Agug Sulatan Jeumpa, sebagian ruas jalan, termasuk depan masjid tersebut dipenuhi lapak pasar kaget. Rata-rata yang berjualan lelaki dan perempuan hingga larut malam.
Editor | : | Zainal Bakri |
Kategori | : | Umum |