Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
16 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
18 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
11 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
11 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
16 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Umum
Bangun Ekonomi Umat

MUI Medan Ajak Berbelanja di Kedai Muslim

MUI Medan Ajak Berbelanja di Kedai Muslim
Logo Majelis Ulama Indonesia (MUI). (Istimewa/eramuslim.com)
Kamis, 27 Oktober 2016 19:11 WIB
Penulis: Bambang Edi Susilo
MEDAN – MUI Medan mendorong dan mengajak umat muslim untuk membangun ekonomi umat melalui program belanja di kedai muslim.

Hal ini terungkap dalam kegiatan Muzakkarah yang membahas masalah, ‘Ekonomi dan Zakat’, beberapa waktu lalu di Aula Majelis Ulama Indonesia (MUI) Medan.

Muzakkarrah yang dibuka ketua MUI Medan, diwakili oleh Dr. Hasan Ma’sum, Mag. Masri Sitanggang, selaku pemateri membawakan judul, “Bangkit, Bertarung, di Gelanggang Ekonomi”. Kata ‘Bertarung’ memiliki alasan tersendiri baginya. Menurutnya, agar umat Islam dapat menanamkan dalam jiwanya, jiwa seorang pertarung, "Bertarung. Mata-kata ini perlu ditancapkan di hati kita,” ujarnya.

Masri juga mengatakan, alam semesta ini sudah dikendalikan oleh perekonomian. Untuk itu, umat Islam harus berjuang lewat ekonomi.

“Sekarang dunia ini dipegang oleh orang yang mampu mengakses ekonomi. Idealnya kita umat terbaik, namun faktanya posisi umat Islam di negeri berpenduduk muslim terbesar di dunia, kini justru termarjinal dalam bidang politik dan ekonomi," ungkapnya.

Ekonomi umat Islam, katanya, akan tersingkirkan jika umat muslim tidak sanggup bersaing. Ia mengimbau umat Islam harus kaya, agar bisa berjihad di jalan-Nya.

“Harta kekayaan sebagai kekuatan dan kita harus kaya, bagaimana jihad kalau tidak ada harta. Salah satu budaya yang mendasar adalah budaya wirausaha yang belum terbangun dengan baik,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa membangun kekuatan ekonomi dengan menjadi wirausaha. “Mengorganisasi para usahawan muslim sehingga menjadi sebuah kekuatan ekonomi sekaligus kekuatan massa,” tuturnya.

Dia juga berpesan agar umat Islam harus membantu para pedagang muslim dengan cara mengutamakan berbelanja di kedai muslim. Dengan begitu, umat Islam bisa saling membantu. “Utamakan berbelanja di kedai muslim. Stop berbelanja di toko Non Muslim,” tegasnya.  

Editor:Arif
Kategori:Ekonomi, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/