Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
10 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
7 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
2 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
2 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
7 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Seniman Dan Sastrawan Bakal Kumpul Di Kampung Gabahan Besok Malam, Ini Tujuannya

Seniman Dan Sastrawan Bakal Kumpul Di Kampung Gabahan Besok Malam, Ini Tujuannya
Gus Nuril. (net)
Kamis, 27 Oktober 2016 12:52 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Beragam musik Suluk Walisongo Gabahan, Lamkwan Boen Hian Tong, Barongsai dan Naga Elang Terbang dari Timur (ETdT), Rebana SD Negeri Miroto, Damar and Friend’s, dan BeatBox Community Semarang akan turut memeriahkan Seni Multikultural: Panggung Kampung Gabahan pada besok (Jumat, 28/10) malam di Klenteng See Hoo Kiong Gabahan, Jalan Sebandaran 1 No. 32, Kota Semarang.

Selain itu juga bakal ada pembacaan puisi oleh para sastrawan di antaranya Basa Basuki, Tri Budiyanto, Lukni An Nairi, Goenoeng Percussion, Cnythia Suwarti, Dewi Es Cao, dan Indri Yuswandari. Sebagai penutup akan ada orasi kebangsaan dan kebudayaan Gus Nuri Arifin dari Pondok Soko Tunggal, Romo Roni Nurharyanto, dan Yongki Tio.

Ketua Germo, Basa Basuki menjelaskan bahwa seni multikultural yang disajikan dalam rangka menanamkan pentingnya kebersamaan, persatuan, dan perbedaan. Melalui spirit kesenian berusaha untuk menumbuhkan pemahaman saling menghargai, serta berupaya melestarikan kearifan lokal dan beragam keunikan yang ada di kampung.

"Kampung Gabahan merupakan kampung bersejarah yang pernah menjadi pusat pemerintahan pada tahun 1659. Namun seiring perkembangan dan tekanan pembangunan, banyak kampung yang hilang yang akhirnya memunculkan permasalahan baru seperti kemiskinan dan pemukiman kumuh di tengah kota," lanjutnya seperti rilis yang diterima redaksi GoNews.co, Kamis (27/10/2016) siang.

Basa menambahkan, Germo berusaha untuk turut andil dalam menyikapi permasalahan tersebut, salah satunya melalui seni multikultural dan memberikan semangat kepemudaan. Terlebih acara ini bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh tiap tanggal 28 Oktober.

Hadir dalam seni multikultural ini dari elemen lintas agama, budayawan, musik, sastra maupun kesenian lainnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/