Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
24 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
2
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
22 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
3
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
22 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
4
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
22 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
5
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
20 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
6
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
3 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
Home  /  Berita  /  Pendidikan
Malam Penutupan Lomba Baca Puisi Meraja Kata Jilid II Kemas Kep Meranti

Hujan Tak Terbendung, Saat Dua Presiden Sepanggung

Hujan Tak Terbendung, Saat Dua Presiden Sepanggung
Berty Asmara (kanan) dan Jefry Al-Malay (kiri) saat beraksi di atas panggung Meraja Kata Jilid II di halaman Kantor LAMR Kepulauan Meranti, Sabtu (29/10/2016) malam - Pandu Hari Santoso
Minggu, 30 Oktober 2016 08:10 WIB
Penulis: Safrizal
SELATPANJANG - Penutupan acara lomba baca puisi yang ditaja Komunitas Seni Muda Bernas (Kemas) Kepulauan Meranti, Sabtu (29/10/2016) malam diterpa angin dan hujan. Meski basah kuyup, malam itu penampilan puisi dari para pelaku seni tak berhenti.

Pantauan GoRiau, hujan mulai turun ketika menjelang Salat Maghrib. Hujan sempat mereda sesaat sebelum acara pembagian hadiah dimulai.

Baca Juga: Lebih 90 Peserta Ikuti Lomba Baca Puisi Meraja Kata Jilid II

Beberapa kemudian, gerimis mulai turun. Para peserta lomba baca puisi, guru pembimbing, serta undangan terlihat langsung merapat bangku di bawah, bagian tengah tenda. Mereka saling mendekatkan kursinya untuk menghindari dari tempias (percikan air hujan yang jatuh ke halaman).

Baca Juga: Ssst, Juri Sempat Kaget Lihat Peserta Lomba Baca Puisi

Di saat derasnya hujan, Presiden Kemas Berty Asmara diminta untuk membacakan puisi. Meski sudah berada di atas panggung, Berty tak bisa melanjutkan membaca puisi. Ponsel yang dipegangnya terkena air, sehingga susah untuk membuka kunci di layar yang menggunakan pola.

Baca Juga: Ini Nama-nama Pemenang Lomba Baca Puisi Meraja Kata Jilid II Kemas Kepulauan Meranti

"Saya persilahkan kepada Jefry Al-Malay untuk membaca puisi, menggantikan saya. Susah buka kunci di hape, teks puisinya di sini," ujar Presiden Kemas sambil berlalu ke belakang panggung.

Dengan serta merta, Jefry Al-Malay yang merupakan Presiden penyair panggung se Asia Tenggara naik ke pentas.

"Dari pagi kita telah dimabukkan oleh kreatif anak-anak. Makanya dalam hujan kita tetap membacakan puisi, agar tak kalah dengan mereka," kata Jefry yang pernah dinobatkan sebagai Presiden penyair tahun 2011 silam itu.

"Puisi ini dibuat tahun 2008. Semoga tak hilang huruf-hurufnya terkena hujan," tambah Jefry.

Saat itu, Ia membacakan puisi ciptaannya sendiri yang berjudul Anjung-anjung.

Meski dalam derasnya hujan, Jefry tetap bersemangat membacakan kata demi kata, tersalin di kertas, yang mulai hancur terkena hujan. Dalam keadaan basah kuyup, laki-laki yang juga merupakan vokalis Sagu Band ini sukses menyelesaikan pembacaan puisi anjung-anjung.

Tepukan meriah terdengar dari bawah tenda. Petanda, para peserta lomba puisi, guru pembimbing, dan undangan pada malam itu terhibur dengan penampilan Jefry.

Tak menunggu lama setelah Jefry usai membacakan puisi, Presiden Kemas Berty Asmara muncul dari belakang panggung dan langsung membaca puisi.

Waktu itu Berty membawakan puisi yang Ia tulis tanggal 25 Agustus 2016. Bertepatan dengan tragedi Selatpanjang berdarah, Berty memberi judul puisinya 'Batu'.

Penampilan dua presiden ini mampu menghibur pengunjung yang hadir di halaman Kantor LAMR Kepulauan Meranti.

**Perwakilan PWI Tak Kalah Semangat

Pada malam yang sama, panitia pelaksana juga meminta salah satu perwakilan wartawan membacakan puisi. Syamsidir Atan yang mewakili insan pers membacakan dua judul puisi karya Sutarji Kalsum Bahri, yaitu Mesin Kawin dan Kucing.

Syamsidir yang juga pelaku seni bersemangat membacakan puisi. Dengan nada, intonasi, dan mimik wajah, aksinya Syamsidir tak kalah dengan dua presiden itu. ***#Semua Berita Kep Meranti, Klik di Sini

Kategori:Pendidikan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/