Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalah dari Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
2
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
Pemerintahan
9 jam yang lalu
Momen 26 Tahun BUMN, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik di Jakarta
3
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
Pemerintahan
7 jam yang lalu
Pejabat DKI Ini Bakal Mundur Sebagai ASN untuk Jadi Bupati Purwakarta
4
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
Olahraga
7 jam yang lalu
Ramai-ramai Kecam Wasit, Baim Wong hingga Raffi Ahmad Suarakan #AFCCurangLagi
5
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
Pemerintahan
6 jam yang lalu
Progres Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B di Pekan ke-31 Capai 10,43 Persen
6
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Persiapkan Indonesia Hadapi Irak, Shin Tae-yong Optimistis Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ahok: Saya Warga Negara yang Taat Hukum, Saya Ikhlas Ditangkap dan Dipenjara

Ahok: Saya Warga Negara yang Taat Hukum, Saya Ikhlas Ditangkap dan Dipenjara
Minggu, 06 November 2016 12:03 WIB
JAKARTA - Sehari setelah terjadi demo besar yang mempersoalkan dirinya, Gubernur Nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tetap melakukan aktivitas di luar rumah. Ahok yang juga calon Gubernur DKI Jakarta tersebut hadir dalam acara yang digelar Ahok Social Media Volunteers (Jasmev) di Jl Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta, Sabtu (5/11/2016).

Tidak ada penambahan pengamanan terhadap Ahok yang datang ke lokasi menumpang Toyota Innova warna silver. Menanggapi aksi demo 4 November, Ahok menegaskan dirinya adalah warga negara yang taat hukum.

Selain itu Ahok menyatakan tidak akan mundur dari pencalonan dan kontestansi Pilkada DKI Jakarta. "Saya jelas tidak bisa mundur dari pemilihan gubernur (pilgub). Saya lebih ikhlas ditangkap dan dipenjara kalau terbukti bersalah secara hukum," ungkap Ahok.

Ia juga menyatakan kesiapan untuk menghadapi pemeriksaan di Bareskrim Polri. "Kan memang Kapolri minta waktu dua minggu. Tentu sudah siap, kemarin kan saya sudah datang duluan," ungkap Ahok.

BACA JUGA:

. Kata Ahok, Buni Yani Sengaja Fitnah Dirinya, Seharusnya Hukum Ditegakkan, Dia Ingin Buat Gaduh Negara

. Wimar Witoelar: Ahok tak Menista Agama, Kalau Tetap Dinyatakan Bersalah Berarti Ada Sistem Hukum yang Tidak Benar

. Kapolri Tegaskan Gelar Perkara Ahok akan Terbuka, Ini Penjelasannya

Dalam kesempatan itu ia sempat menyinggung kerusuhan yang muncul di akhir aksi unjuk rasa 4 Oktober. "Saya ucapkan rasa empati pada pemilik toko yang dijarah, para demonstran serta polisi yang terluka dan terkena gas air mata. Peristiwa semalam harusnya tidak perlu terjadi," ucap Ahok.

Ia menyatakan tidak khawatir dan tidak perlu menambah pengamanan terhadap diri usai peristiwa semalam. "Tidak perlu karena saya yakin masyarakat paham proses hukum sudah berjalan. Keluarga juga sudah paham dan mendukung saya sepenuhnya," ungkap Ahok.

Ahok berbicara cukup lama di depan anggota Jasmev dengan memaparkan visi dan misi sampai program. "Jasmev ini sudah lama mendukung gerakan saya dan Pak Joko Widodo lewat media sosial. Jadi sekalian saya paparkan visi dan misi serta program agar mereka bisa memperkenalkan saya," jelas Ahok.

Kemudian Ahok membicarakan tentang visi misinya. "Saya sampaikan, tujuan saya jadi pejabat, saya konsisten, visi saya adalah membangun manusia unggul. Unggul bagaimana? Visi saya bisa diukur," ujar Ahok.

Ia menambahkan, dalam mengukur kerja seorang pejabat, dapat dilakukan dengan indeks kehidupan masyarakatnya. Ahok menyebut, berdasarkan survei tahun 2015, DKI Jakarta menjadi provinsi tertinggi indeks pembangunannya di Indonesia.

"Survei indeks pembangunan DKI Jakarta tahun 2015, telah mencapai tertinggi di Indonesia. Tingginya mencapai 78,99. Kalau di dunia, mencapai 80 sudah dianggap tinggi. Kita cuma kurang 0,01," ujarnya.

Beberapa poin yang diukur dalam indeks kehidupan masyarakat beberapa di antaranya ialah pendidikan dan kesehatan. Ahok mengatakan, Jakarta sudah melampaui kota pendidikan, Yogyakarta.

Menurutnya, lama sekolah anak di Jakarta sudah mencapai 10 tahun. Sedang Yogyakarta yang sempat menjadi kota dengan lama sekolah paling tinggi, terhitung selama 9 tahun. Ahok juga ingin pemerintah dapat membantu agar anak dapat sekolah lebih tinggi.

"Anak yang bisa sekolah tinggi, kami biayai Rp 18 juta per anak per tahun. Tapi ternyata jika masuk di UI (Universitas Indonesia), tidak cukup. Karena di sana biaya hidupnya bisa mencapai Rp 25 juta. Ini yang ingin kita perhatikan," ucapnya.

Ditambahkan, anak yang mau jadi santri atau ustaz juga dibiayai. "Menurut saya, pendidikan sangat penting. Bapak saya bilang, kalau tidak sekolah tidak bisa ubah nasib," tambahnya.

Peningkatan indeks kehidupan masyarakat lain yang perlu diperhatikan ialah kesehatan. Ahok menargetkan, harapan usia hidup masyarakat Jakarta dapat mencapai 78 tahun. Menurutnya, hal itu tidak mustahil dilakukan apabila pola hidup sehat diterapkan dalam keseharian. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:tribun pontianak
Kategori:DKI Jakarta, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/