Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Ketua FKDM DKI Sebut Kinerja Pj Gubernur Sudah Bagus
2
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
DKI Jakarta
11 jam yang lalu
Ketua Umum Forkabi Nilai Heru Budi Layak Pimpin Jakarta
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Olahraga
9 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Olahraga
8 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
5
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Pemprov DKI Raih Provinsi Terbaik Tiga Penghargaan Pembangunan Daerah
6
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Umum
18 jam yang lalu
Gelar Acara Halal Bihalal, Ketua Umum KK Inhil Ajak Semua Pihak untuk Bersatu
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara

BPJS Minta Dukungan Dinkes Soal Kekurangan Stok Darah di Daerah

BPJS Minta Dukungan Dinkes Soal Kekurangan Stok Darah di Daerah
Logo BPJS Kesehatan. (Panduanbpjs.com)
Senin, 07 November 2016 23:37 WIB
Penulis: Fatih Al Rizki
MEDAN - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meminta dukungan Dinas Kesehatan Sumatera Utara agar dapat membantu memenuhi kebutuhan stok darah di daerah.

Sebab selama ini, Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di sejumlah kabupaten/kota di Sumut, kerap menghadapi kesulitan dalam hal memperoleh ketersediaan kebutuhan darah ini.

"Kita minta dukungan agar di daerah bisa ada solusi tentang ketersedian darah. Supaya pasien-pasien di daerah tidak kesulitan mengenai persoalan darah lagi," ungkap Kepala Divre Regional I BPJS Kesehatan Sumut-Aceh, Ferry Aulia diwakili Kepala BPJS Kesehatan Medan Sudarto, Senin (7/11/2016) di Medan.

Sudarto mengatakan, yang memiliki wewenang untuk mengatur soal darah ini tentunya adalah Dinas Kesehatan. Sementara BPJS kesehatan sifatnya hanya sebagai pengguna saja.

"Dinas kesehatan dapat mengoordinasikannya ke rumah sakit yang ada. Karena wewenang koordinasi ada di dinas, bukan di kita," sebutnya.

Untuk itu, sambung Sudarto, dengan adanya dukungan dari Dinas Kesehatan, maka persoalan kebutuhan darah diharapkan dapat tertanggulangi. Supaya, peserta JKN di daerah tidak lagi mengalami kekurangan atas kantung darah.

"Jadi dukungannya agar bisa tersedia. Karena ada regulasinya dengan PMI, jadi bagaimana rekomendasinya biar ketersediaan darah di daerah bisa cukup," tandasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Agustama mengakui bahwasanya memang selama ini ada keluhan mengenai kekurangan darah yang terjadi di daerah. Namun, katanya lagi, untuk darah, di daerah juga ada Palang Merah Indonesia (PMI) yang bertugas untuk menyediakan stok darah.

"Unit Transfusi Darah kan tidak boleh di rumah sakit, jadi wewenang PMI. Sedangkan untuk kebutuhannya, juga ada di bank darah rumah sakit pemerintah," sebutnya.

Begitupun, Sekretaris Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) dr Imelda L Ritonga mengakui bahwasanya persoalan kekurangan kebutuhan darah di daerah memang menjadi persoalan. Namun begitu, untuk di Kota Medan persoalan darah ini selalu terpenuhi.

"Di daerah memang untuk darah masih kekurangan, berbeda dengan di Medan. Kalau di Medan ketersediaannya masih bisa selalu terpenuhi," ujarnya.

Editor:Arif
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/