Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Olahraga
22 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
Pemerintahan
22 jam yang lalu
Heru Budi Hartono Tinjau Lokasi Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung
3
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
Umum
19 jam yang lalu
Musisi dan Wartawan yang Tergabung di PSKI Sukses Gelar Halalbihalal
4
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
22 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
5
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
Umum
17 jam yang lalu
Avril Lavigne Anggap Teori Konspirasi Tentangnya Sebagai Bukti Awet Muda
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
22 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Rencana Aksi "Bela Islam Jilid III" Kapolri Pasrah: Asal Jangan Ditunggangi, Silahkan Demo 25 November

Rencana Aksi Bela Islam Jilid III Kapolri Pasrah: Asal Jangan Ditunggangi, Silahkan Demo 25 November
Aksi damai Bela Islam 4 November yang lalu di Silang Monas. (Muslikhin/GoNews)
Minggu, 13 November 2016 12:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Rencana aksi demo atau aksi damai "Bela Islam Jilid III" memang sudah menjadi viral di media sosial. Bahkan rencana tersebut juga sudah sampai ke telinga Kapolri.

Selain itu, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengatakan, Muslim di Jawa Barat bisa saja menurunkan 5 juta umat Islam untuk turun menuntut proses hukum Gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Sementara para peserta Aksi Bela Islam pada 4 November yang lalu seperti, LIRA, HMI, FPI dan beberapa ormas betawi juga menyatakan siap turun pada aksi Bela Islam Jilid III ini.

Menanggapi rencana tersebut, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mempersilakan aksi unjuk rasa tersebut digelar. Namun dirinya berpesan, agar demo jangan sampai ditunggangi oleh agenda lain yang inkonstitusional.

“Kalau agendanya mengenai permasalahan dugaan penodaan agama, dudukkan proporsinya pada masalah hukum. Tetapi jangan kemudian ditunggangi atau ada agenda lain yang inkonstitusional,” kata Tito di Kampus Trisakti Petamburan, Grogol, Jakarta Barat, Sabtu (12/11).

Ia menambahkan, jika massa demo terlalu besar, seringkali di luar kontrol. Pasalnya massa diprediksi sudah bercampur dengan agenda yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, kata Tito, silakan saja menyampaikan pendapat dengan cara yang sudah masuk dalam konstitusi.

"Jadi tetap sampaikan pendapat atau perasaan unjuk rasa tapi dengan cara-cara yang konstitusional, sekiranya itu yang paling penting," lanjutnya.

Sekedar informasi beredar isu akan ada aksi unjuk rasa susulan layaknya demo pada Jumat 4 November yang meminta agar Ahok diproses hukum atas kasus dugaan penistaan agama. Aksi 25 November ini dikabarkan menunggu hasil gelar perkara kasus Ahok ini dibeberkan Polri pada Selasa, 15 November 2016. ***

Sumber:berbagai sumber.
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/