Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
23 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
2
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Jelang Hadapi Uzbekistan, Ini Pesan Iwan Bule Kepada Timnas U 23 Indonesia
3
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan 'Liar' GM Novendra
Olahraga
23 jam yang lalu
GM Temur Kuybakarov Jadi Korban Permainan Liar GM Novendra
4
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
Olahraga
16 jam yang lalu
Sejarah Baru Perjalanan Sepakbola Indonesia Diawali Keputusan Iwan Bule Pilih Shin Tae-yong
5
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Kemenpora dan MNC Group Gelar Nobar Timnas U 23 Indonesia
6
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Pemerintahan
2 jam yang lalu
Kemenpora Dorong Pemuda Eksplorasi Minat dan Hobi Lewat Pesta Prestasi 2024
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Berbeda dengan PBNU, Jaringan Muda Nahdhatul Ulama Pastikan Ikut Aksi Bela Islam III

Berbeda dengan PBNU, Jaringan Muda Nahdhatul Ulama Pastikan Ikut Aksi Bela Islam III
Senin, 21 November 2016 21:58 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) sudah mewanti-wanti waganya agar tidak mengikuti aksi damai atas nama NU atau menggunakan atribut. Namun Jaringan Muda NU (JMNU) justru sebaliknya, mereka pastikan akan hadir dan bergabung dengan ormas lainya pada 2 Desember 2016 mendatang.

Bagi JMNU, persatuan nasional, NKRI, Kebhinekaan dan Pancasila adalah konsensus nasional yang telah di sepakati para pendiri bangsa.

"Umat Islam termasuk NU sebagai entitas terbesar pada waktu itu telah final menerimanya dan harga mati akan di pertahankan sampai kapanpun selama republik ini masih berdiri," ujar Muhamad Adnan Rarasina selaku Sekretaris Jenderal JMNU melalui siaran persnya yang diterima GoNews.co, Senin (21/11/2016).

Menurutnya, dua bulan belakangan ini kehidupan berbangsa terusik, persatuan nasional terancam, kebhinekaan terganggu.

"NKRI ribut dan pecah serta Pancasila di lecehkan karena ulah seorang pejabat publik yaitu Gubernur DKI Jakarta (non aktif) Basuki Tjahya Purnama alias Ahok dengan menafsirkan secara serampangan Surah Al Maidah 51 yang kemudian menimbulkan reaksi besar dari kalangan umat Islam maupun umat beragama lainnya," tukasnya.

Untuk itu kata dia, dua ormas mainstream yakni NU dan Muhammadyah bahkan MUI sebagai representasi ulama Indonesia di bawah pimpinan KH Ma'ruf Amin (rais am NU) telah secara tegas meminta penegak hukum memproses kasus penistaan Al Quran dan penghinaan terhadap Ahok karena berbahaya bagi kebhinekaan dan persatuan nasional.

"Bahkan Presiden Jokowi pun di buat repot berkonsolidasi kesana kemari menemui ulama, menemui pasukan TNI/Polri dan lainya," paparnya.

Saat bersilaturahmi ke PBNU paska aksi 411 kata dia, para kiai dan ulama NU menyampaikan pesan ke presiden bahwa aksi 411 yang NU tidak ikut saja sudah jutaan orang yang ikut, apalagi kalau NU ikut.

"Ini menurut kami adalah pesan tegas yang di sampaikan halus kepada Presiden agar kasus Ahok ini agar super sangat serius kepada penegak hukum agar jangan coba bermain-main dalam penegakan hukum kasus Ahok ini," paparnya lagi.

Penegakan hukum katanya, harus adil bagi semua warga negara termasuk kepada Ahok sekalipun. Kasus penistaan Agama yang ancamannya 5 tahun sudah ada yurispendensi hukumnya bahwa semua tersangka di tahan seperti kasus Arswendo, Permadi, Lia Eden, Mussadeq dan lainnya.

"Jika tidak terpenuhi rasa keadilan masyarakat wabil khusus umat Islam maka Persatuan nasional, kebhinekaan dan NKRI akan terancam pecah hanya karena ulah satu orang. Kami sudah berikrar diri untuk selalu menjaga itu semua dan harga mati mempertahankannya sampai titik darah penghabisan," tegasnya.

"Maka dari itu berdasarkan desakan kuat dari berbagai daerah kami menyatakan diri untuk ikut aksi bela Islam 3 pada 2 Desember mendatang di bawah komando para kiai, ulama dan habaib," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/