'Tabir Korupsi di Kemenpora, Setelah Dody Iswandi Siapa Lagi Selanjutnya'
Penulis: Muslikhin Effendy
Rencananya Dody akan diperiksa penyidik hari senin 5 desember 2016. Dody diduga menyelewengkan dana terkait acara karnaval Road To Asian Games di enam kota. Adapun dana yang diselewengkan mencapai miliyaran Rupiah sekitar 5 miliyaran.
KOI sendiri tengah gencar-gencarnya melaksanakan sosialisasi pelaksanaan Asian Games 2018. Sosialisasi telah dilakukan di enam kota yaitu Surabaya, Medan, Bandung, Makasar, Palembang dan Jakarta.
Ditetapkannya Dody Iswandi sebagai tersangka diharapkan menjadi langkah awal bagi pihak kepolisian untuk mengembangkan penyidikan lebih jauh lagi dalam kasus ini.
Hal ini diungkapkan Direktur CBA Ucok Sky Khadafi, kepada GoNews.co, Senin (5/12/2016) di Jakarta. "Untuk itu kami dari CBA (Center For Budget Analysis) untuk segera membuka Kasus proyek Asian Games Yang lain. Dimana CBA mencatat terdapat 63 proyek yang terindikasi bermasalah terkait pelaksanaan Asian Games 2018 dengan nilai Rp10.086.794.800," ujarnya.
63 Proyek tersebut kata dia, rentan bermasalah lantaran ada dugaan tindakan penyelewengan sebab tidak melalu mekanisme lelang, melainkan melalui penunjukan langsung.
"Dan modus proyek sebesar Rp10 miliar ini dilakukan dengan cara dibagi bagi dalam 63 paket pekerjaan dengan Nilai setiap satu paket proyek, dihargai sebesar Rp200.000.000 untuk mengindari adanya proyek lelang yang kompetitif, dan taat kepada peraturan pengadaan barang pemerintah," paparnya.
Selanjutnya kata dia, 63 proyek untuk persiapan Asian Games XVIII dengan nilai sebesar Rp10.086.794.800, bukan dengan cara penunjukan langsung, harus dilelang ke Publik karena terdapat beberapa kontrak yang memiliki kesamaan jenis/lingkup pekerjaan yang seharusnya tidak dipecah pecah.
"Dari 63 kontrak dapat dikelompokan dalam 3 paket pekerjaan: 1) Event Organizer. 2)Pekerjaan Olympic Solidarity/Olympic Council of Asia (OS/OCA)Regional Forum.3) Pengadaan barang (personal komputer, laptop, infocus, scanner, pakaian batik, kaos, jam tangan, dll). Dari hal ini terindikasi ada upaya pemecahan paket pekerjaan agar pemilihan penyedia barang/jasa tidak melalui pelelangan," tegas Ucok.
Dari data diatas kata dia, terlihat jelas ada indikasi penyimpangan proyek dalam modus penunjukan langsung. Untuk itu, dirinya meminta polda Metro Jaya, sekali lagi untuk menyelidiki kasus 63 Kontrak proyek untuk persiapan Asian Games XVIII dengan nilai sebesar Rp10.086.794.800. Karena, hal ini sangat memalukan buat bangsa ini, masa Asian Games XVIII belum dilaksanakan, tapi sudah tercium potensi kebocoran uang Negara. ***
Kategori | : | Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, DKI Jakarta |