Semifinal Final Piala AFF 2004, Duka Cita Tsunami Aceh
Gelombang besar setinggi 30 meter itu disebabkan gempa bumi akibat tumbukan patahan India dan Burma. Akibatnya, sebanyak 230 ribu orang kehilangan nyawa di 14 negara. Indonesia menjadi negara yang menderita kerugian paling besar -- terutama di Provinsi Aceh
Bencana itu terjadi 26 Desember 2004. Persis dua hari berselang tepatnya 28 Desember, Indonesia menjamu Malaysia pada leg pertama semi-final Piala AFF (dulu Piala Tiger) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Suasana duka sangat terasa dan para pemain kedua tim mengheningkan cipta sebelum kick-off.
Sikap yang sama diulangi pada leg kedua pada 3 Januari 2005 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Kedua tim juga meluangkan waktu sebelum kick-off untuk mengheningkan cipta sebagai tanda berbela sungkawa serta memanjatkan doa untuk para korban yang kehilangan nyawa maupun harta benda.
Hal ini lagi-lagi menunjukkan sepakbola dapat mempersatukan perbedaan sekaligus membuktikan solidaritas negara se-Asia Tenggara.
Di atas lapangan, Indonesia dikalahkan Malaysia 2-1 di Jakarta, tetapi berhasil membalas dengan kemenangan gemilang 4-1 di Kuala Lumpur.
"Itu salah satu periode paling sedih yang pernah saya rasakan dalam sepakbola, tapi saya rasa kami mampu mengembalikan semangat masyarakat Indonesia melalui penampilan di turnamen," ujar pelatih Peter Withe selang beberapa tahun kemudian kepada The Jakarta Post.
"Semuanya merasa sedih dan getir. Semua orang merasa peluang kami sudah habis setelah kekalahan di leg pertama, tapi kami mampu membalikkan keadaan dan orang-orang bisa melihat ketangguhan tim Indonesia. Hasilnya sungguh memuaskan."