Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
Umum
23 jam yang lalu
Kesit Budi Handoyo Siapkan Pakta Integritas untuk Kepengurusan PWI Jaya 2024-2029
2
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
Umum
23 jam yang lalu
Dewi Sandra Soroti Pentingnya Produk Halal di Brave Beauty Summit Qatar
3
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
Umum
23 jam yang lalu
Catherine Wilson Fokus pada Kesehatan dan Karier di Tengah Proses Perceraian
4
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
21 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
5
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
4 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
6
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
DKI Jakarta
4 jam yang lalu
Senator Dailami Sesalkan Pengelola Minimarket Memukul Bukan Merangkul Jukir
Home  /  Berita  /  Umum

Bantu Korban Gempa Pidie Jaya, Sastrawan Kumpulkan Puisi

Bantu Korban Gempa Pidie Jaya, Sastrawan Kumpulkan Puisi
Alat berat exavator merobohkan Masjid Meuko Kuthang, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, yang rusak berat akibat gempa, Rabu 7 Desember 2016. Presiden Joko Widodo berjanji akan membangun kembali seluruh fasilitas umum seperti masjid, pondok pesant
Rabu, 14 Desember 2016 09:32 WIB
JAKARTA – Sastrawan Indonesia menggagas untuk mengumpulkan puisi-puisi dari penyair dan penulis tentang gempa Aceh. Puisi-puisi itu akan dibukukan secara gotongroyong dan diluncurkan Februari 2017  di Jakarta dan Aceh.

“Ini bentuk simpati dan tanda cinta Indonesia terhadap saudara-saudara kita di Aceh,” kata Willy Ana, penyair asal Bengkulu, yang menggagas dan mengkoordinatori pengumpulan puisi-puisi itu, dalam siaran pers, Selasa (13/12/2016).

Baca juga: Nissan X-Trail Indonesia Bantu Korban Gempa Pijay

Seperti diketahui, gempa bumi 6,5 SR mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh,  Rabu (7/12/2016) pukul 05.03 WIB. Gempa tersebut menewaskan lebih 100 orang dan menyebabkan ratusan korban luka. Gempa tersebut diikuti oleh puluhan kali gempa susulan pada hari-hari berikutnya, meski dengan kekuatan lebih kecil dibandingkan yang pertama.

Menurut Willy, siapa pun dipersilakan untuk mengirim puisi. Buku ini tanpa kurasi yang ketat. “Tugas kami hanya menyusun dan mengemas puisi-puisi itu menjadi buku,” ujar Willy yang belum lama ini menerbitkan buku puisi terbaru berjudul “Tabot”.

Baca juga: Masjid Rusak Akibat Gempa di Pijay Dirobohkan

Willy beralasan,  siapa pun bisa menyampaikan tanda simpati dan cinta terhadap korban gempa Aceh. “Luka Aceh adalah luka kita semua.” 

Willy menambahkan puisi-puisi itu beserta biodata singkat dapat dikirimkan ke email: puisiwilly@gmail.com. Puisi ditunggu hingga akhir Desember 2016. “Penerbitan secara gotong-royong ini caranya adalah  para penulis nanti diharapkan membeli buku itu minimal satu eksemplar,” tutur Willy.

Harga buku belum ditentukan karena masih melihat jumlah puisi yang masuk yang tentu saja mempengaruhi ketebalan buku. “Keuntungan dari penjualan buku, setelah dikurangi biaya produksi dan biaya-biaya lain yang timbul, akan didekasikan untuk kegiatan yang berkaitan peristiwa gempa tersebut,” papar Willy.

Penyair asal Aceh, Mustafa Ismail, memberi apresiasi tinggi kepada semua pihak yang turut merasakan luka Aceh. “Apa yang dilakukan teman-teman sastrawan begitu mengharukan,” ujar Mustafa yang rumahnya di Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya,  juga ikut rusak diterjang gempa.

Mustafa menambahkan, perhatian teman-teman sastra juga diperlihatkan dengan pengumpulan donasi secara spontan oleh para sastrawan yang berada di grup Whatshapp Ruang Sastra. “Sebagian dari donasi itu sudah saya salurkan kepada wakil pengungsi gempa di Aceh,” ujar Mustafa Ismail.

Penyair Fikar W Eda pun berterima kasih terhadap respons dan simpati para sastrawan Indonesia terhadap peristiwa di Aceh. “Dulu ketika tsunami Aceh, sastrawan juga mengumpulkan puisi dan diterbitkan dalam judul ‘Maha Duka Aceh’. Semua dilakukan secara spontan dan tulus,” ujar Fikar yang menjadi penyusun buku puisi ‘Maha Duka Aceh’ itu.

Editor:Kamal Usandi
Kategori:Aceh, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/