Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
22 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
2
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
22 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
3
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
4
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
Olahraga
16 jam yang lalu
Cetak Sejarah Baru, Timnas U 23 Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23
5
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
Olahraga
5 jam yang lalu
Melaju ke Semifinal Piala Asia U 23, STY Sebut Meningkat Kepercayaan Timnas U 23 Indonesia
6
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Olahraga
4 jam yang lalu
Timnas Cricket Putri Indonesia Kalahkan Mongolia di Bali Bash Internasional
Home  /  Berita  /  Umum

Rintangan yang Harus Dilalui Si Sakit di Inhil, dari Rogoh Kocek Jutaan Rupiah hingga Melawan Ombak di Lautan Saat Dini Hari

Rintangan yang Harus Dilalui Si Sakit di Inhil, dari Rogoh Kocek Jutaan Rupiah hingga Melawan Ombak di Lautan Saat Dini Hari
Kondisi saat harus merujuk pasien di tengah malam.
Senin, 19 Desember 2016 21:20 WIB
Penulis: Rida Ayu Agustina
TEMBILAHAN- Desa Simbar, Kecamatan Kateman, berada sangat jauh dari Ibukota Kabupaten Inhil, selain itu, jika ingin sampai ke Tembilahan, jalan satu-satunya yang harus dilalui adalah dengan mengarungi lautan.

Tidak mengapa jika melewati laut Inhil saat keadaan badan dalam kondisi sehat wal afiat dan di siang hari, tapi bagaimana jika harus melewati ombak yang cukup kuat dini hari dan yang melewatinya adalah orang sakit dan butuh secepatnya mendapatkan pengobatan.

Seperti yang diceritakan seorang perawat yang mengabdi di Desa Simbar, Angga Wijaya S Kep KK, ia mengatakan bukan sekali dua kali dirinya membawa masyarakat yang sedang sakit untuk berobat ke RSUD Puri Husada Tembilahan.

Yang terparah, dikatakannya suatu ketika sekitar pukul 02.00 WIB, datang seorang pasien dalam kondisi sudah sangat parah, karena tidak bisa ditangani, mau tidak mau, saat itu juga pasien tersebut harus di rujuk ke Tembilahan.

Akhirnya, dicarilah speedboat yang bersedia mengantarkan ke Tembilahan, dengan mencarter sebesar Rp1,8 juta.

Permasalahan belum berakhir di situ, jika air sedang surut, speedboat akan kesulitan keluar dari desa itu, ditambah lagi, dengan speedboat kecil itu harus melewan ombak dan melewati laut di malam gelap gulita.

''Yang menjadi kendala kita, di perjalanan ombak kuat, terus jika air surut hendak keluar dari Kuala Simbar itu sangat sulit,'' sebutnya.

Ia berharap, ada bantuan dari Pemkab akan kondisi ini, setidaknya dikatakannya ada ambulance air yang disediakan untuk menolong masyarakat jika harus di rujuk ke Tembilahan.

''Apalagi biaya 1,8 juta untuk carter speedboat sangat berat bagi masyarakat tak mampu, kami berharap ada bantuan pemerintah untuk masyarakat di sini,'' harap Angga.***#INHIL

Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/