Rintangan yang Harus Dilalui Si Sakit di Inhil, dari Rogoh Kocek Jutaan Rupiah hingga Melawan Ombak di Lautan Saat Dini Hari
Penulis: Rida Ayu Agustina
Tidak mengapa jika melewati laut Inhil saat keadaan badan dalam kondisi sehat wal afiat dan di siang hari, tapi bagaimana jika harus melewati ombak yang cukup kuat dini hari dan yang melewatinya adalah orang sakit dan butuh secepatnya mendapatkan pengobatan.
Seperti yang diceritakan seorang perawat yang mengabdi di Desa Simbar, Angga Wijaya S Kep KK, ia mengatakan bukan sekali dua kali dirinya membawa masyarakat yang sedang sakit untuk berobat ke RSUD Puri Husada Tembilahan.
Yang terparah, dikatakannya suatu ketika sekitar pukul 02.00 WIB, datang seorang pasien dalam kondisi sudah sangat parah, karena tidak bisa ditangani, mau tidak mau, saat itu juga pasien tersebut harus di rujuk ke Tembilahan.
Akhirnya, dicarilah speedboat yang bersedia mengantarkan ke Tembilahan, dengan mencarter sebesar Rp1,8 juta.
Permasalahan belum berakhir di situ, jika air sedang surut, speedboat akan kesulitan keluar dari desa itu, ditambah lagi, dengan speedboat kecil itu harus melewan ombak dan melewati laut di malam gelap gulita.
''Yang menjadi kendala kita, di perjalanan ombak kuat, terus jika air surut hendak keluar dari Kuala Simbar itu sangat sulit,'' sebutnya.
Ia berharap, ada bantuan dari Pemkab akan kondisi ini, setidaknya dikatakannya ada ambulance air yang disediakan untuk menolong masyarakat jika harus di rujuk ke Tembilahan.
''Apalagi biaya 1,8 juta untuk carter speedboat sangat berat bagi masyarakat tak mampu, kami berharap ada bantuan pemerintah untuk masyarakat di sini,'' harap Angga.***#INHIL
Kategori | : | Umum |