Soal Liburan Komisi E ke Inggris, Pimpinan Dewan Lempar Tanggungjawab ke Ketua DPRD Riau
Penulis: Fahrul Rozi
Wakil Ketua DPRD Riau Manahara Manurung ditanya terkait kunjungan ini mengatakan, tidak bisa memberi keterangan karena sudah ada Ketua DPRD Riau yang bertanggungjawab.
"Berangkat siapa rupanya, apakah dah tanya ke Ketua. Kami kalau udah ketua ngomong berarti itulah, kami tak mendahului ketua nanti. Lain hal ini kalau tak ada ketua, baru kita," ujar Manahara Manurung, Rabu (21/12/2016).
Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Riau H. Sunaryo. Mantan Wakil Walikota Dumai ini enggan memberikan tanggapan. "Sekarang kan ada ketua, kami tidak bisa mendahului ketua," jelasnya.
Seakan tidak memberikan jawaban mengenai tujuan anggotanya itu, Manahara malah meminta untuk membahas persoalan diluar itu. "Yang lain, kalau itu nggak usah, yang hangat-hangatlah, apa kira-kira? Wagub, Wagub," kilahnya.
Berdasarkan informasi beberapa anggota Komisi E diketuai Masnur, Muhammad Adil, Ramos Teddy Sianturi, Agus Ade Hartanto, T Nazlah Khairati dan Tenger Sinaga bersama lima staf melalui perjalanan ke Inggris dan transit di Dubai.
Data yang didapat, kegiatan perjalanan ke luar negeri ini sudah dilakukan para wakil rakyat sejak awal tahun lalu, dengan rombongan yang terbagi-bagi. Seperti ada sejumlah anggota Komisi D dua pekan lalu juga melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat.
Total anggaran perjalanan ke luar negeri para wakil rakyat mencapai Rp165,9 miliar untuk kunjungan kerja luar negeri para pimpinan, anggota dewan, staf pegawai negara sipil (PNS) di DPRD Riau.
Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, Usman, menyayangkan pemborosan anggaran yang dilakukan DPRD Riau. Pasalnya, selama ini kunjungan DPRD Riau ke luar negeri sama sekali tak membawa manfaat apa pun bagi rakyat.
"Setahu kami tidak pernah ada hasil karena setiap kami minta dokumen hasil kunjungannya tidak pernah ada. Paling pamer foto di medsos," ungkap Usman.
Dijelaskan, total sebanyak Rp165,9 miliar dana APBD Riau 2016 dihabiskan untuk kunjungan dewan. Dana itu terdiri atas kunjungan kerja pimpinan dan anggota, kunjungan kerja alat kelengkapan dewan, dan kunjungan luar negeri pimpinan dan anggota.***