Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
Pemerintahan
11 jam yang lalu
Tumpukan Sampah di Pesisir Marunda Kepu Dibersihkan
2
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
10 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
3
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
7 jam yang lalu
Kadispora DKI Optimistis Timnas U-23 Indonesia Raih Tiket ke Olimpiade 2024 Paris
4
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
9 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
5
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
8 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
6
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Olahraga
7 jam yang lalu
Pemprov DKI Adakan Nobar Indonesia Lawan Irak di Piala Asia U 23
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Dilaporkan Hilang Selama 19 Tahun, Ternyata TKI Ini Betah Tinggal dengan Majikan di Saudi

Dilaporkan Hilang Selama 19 Tahun, Ternyata TKI Ini Betah Tinggal dengan Majikan di Saudi
TKI Juariah Mastara di Komjen RI Jeddah. (foto: Kemlu.go.id)
Jum'at, 06 Januari 2017 13:04 WIB
JEDDAH - Setelah 19 tahun tak diketahui kabar beritanya, TKI asal Indramayu, Juariah Mastara akhirnya ditemukan. Sebelumnya ia dilaporkan hilang jejak di Arab Saudi.

Juariah ditemukan oleh Tim Perlindungan WNI KJRI Jeddah, di Distrik Al-Qaim di daerah Taif, Arab Saudi, yang berjarak sekitar 200 km dari kota tersebut.

Tim Perlindungan WNI melacak keberadaan Juariah melalui komunikasi intensif dengan berbagai instansi setempat. Titik terang pencarian ditemukan usai menerima laporan pihak Kepolisian Saudi.

"Juariah dijemput pihak Kepolisian Taif di sebuah acara undangan pernikahan dan langsung dibawa ke kantor polisi. Kami langsung meluncur ke sana (kantor polisi),” tutur Staf Teknis Ketenagakerjaan KJRI Jeddah, Hertanto seperti dikutip dari kemlu.go.id, Kamis, (5/1/2016).

Setelah ditemukan, Juariah ditempatkan di rumah persinggahan sementara KJRI Jeddah. Di tempat tersebut, ia mengungkapkan alasan kenapa sama sekali tidak pernah memberi kabar ke keluarganya di Tanah Air.

Juariah mengatakan, sebenarnya dirinya baik-baik saja. Bahkan merasa betah tinggal bersama keluarga majikan.

Karena perlakuan baik majikannya, membuatnya lupa untuk memberi kabar kepada keluargnya sendiri yang cemas menanti kabar di Indonesia.

"Gaji lancar tiap bulan 600 (riyal). Saya simpan di kamar. Pekerjaan tidak berat. Saya cuma bersih-bersih rumah dan nyuci baju. Keluarga majikan ada tujuh di rumah. Saya kerja tidak seperti pembantu. Kalau ada makan-makan besar (pesta), kerja semua. Kalau saya capek, saya tidur dan enggak dibangunin," ucap Juariah.

Ia bahkan menyatakan, ikhlas tak menerima gaji. Juariah mengaku sangat beruntung karena WNI yang punya pekerjaan serupa, sepengetahuannya banyak tidak mendapat hak sesuai.

Untuk memastikan kepada keluarga di kampung halaman bahwa sampai saat ini dirinya sehat sentosa, bersama dengan Konjen RI di M. Hery Saripudin, Juariah berkomunikasi langsung lewat video call dengan orang tuanya.

Meski Juariah mengaku senang hidup di Saudi, Konjen Hery membujuk perempuan tersebut untuk kembali ke Indonesia mengingat keluarganya merindukan Juariah.

"Kasian bapak-ibu kamu di rumah, saudara-saudarmu. Mereka sudah lama mencari-cari kabar tentang keberadaan kamu, menanyakan ke sana kemari tentang kesehatan dan keselamatan kamu. Semua orang dibuat gelisah. Pulang saja ya," bujuk Konjen kepada Juariah yang dijawabnya dengan anggukan.

Menurut catatan, masa berlaku paspor Juariah berakhir pada tanggal 19 Desember 1999. Dan sejak kedatangannya ke Arab Saudi pada 1997, ia tidak pernah melakukan penggantian paspor. Demikian pula kartu izin tinggalnya (iqamah) selama bekerja dengan keluarga majikan.

Selain itu, ditemukan pula pemalsuan data dirinya. Di paspornya, Juariah kelahiran tanggal 25 Mei 1967, sementara di KTP tertera ia kelahiran tanggal 25 bulan Mei 1977.

Juariah dinyatakan hilang kontak sekitar 19 tahun silam sejak dirinya berangkat ke Arab Saudi pada 1997 untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga. Ia hanya sekali berkirim surat kepada pihak keluarga. Setelah itu, keberadaan Juariah tidak diketahui entah di mana.(lpc)

Editor:Arie RF
Sumber:liputan6.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Lingkungan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/