DPRD Dukung Sepenuhnya Aksi Bela Rakyat 121 Badan Eksekutif Mahasiswa se Riau
Penulis: Fahrul Rozi
Dalam tuntutan, puluhan masiswa tergabung dari BEM Unilak, UIR, STIKES Hangtuah, STIE Riau dan perwakilan beberapa perguruan tinggi di Riau menyampaikan 5 tuntutan rakyat menuntut kebijakan Pemerintahan dibawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dinilai tidak pro rakyat terkait kenaikan harga barang dan jasa kebutuhan dasar rakyat.
Para mahasiswa juga meminta, agar Jokowi-JK tidak cuci tangan atas efek dari kebijakan yang ditekennya. Berikut lima tuntutan BEM yaitu, pertama, menolak tegas PP Nomor 60 tahun 2016 dan menuntut Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla untuk mencabut PP tersebut. Kedua, menuntut Presiden Jokowi-JK untuk membuat kebijakan pro terhadap rakyat.
Ketiga, mengecam keras pemerintah dan jajarannya yang saling cuci tangan dengan kebijakan yang dibuatnya. Keempat, menuntut pemerintah untuk transparansi dan sosialisasi dalam setiap menentukan suatu kebijakan. Kelima, menolak kenaikan tarif listrik golongan 900 VA dan mendesak dikembalikannya subsidi untuk tarif listrik golongan 900 VA.
Menurut Koordinator BEM se Riau Andika Rokan, aksi ini sebagai bentuk protes rakyat atas ketidakadilan pemerintah Joko Widodo- Yusuf Kalla, yang mengaku sebagai pemerintah dari rakyat dan memperjuangkan wong cilik.
"Aksi ini merupakan reaksi rakyat atas dasar tidak adilnya pemerintah yang berslogan dari rakyat untuk rakyat," sampai Andika.
Aksi ini disambut Wakil Ketua DPRD Riau H. Sunaryo bersama Manahara Manurung dan beberapa anggota diantaranya H. Mansur HS, Marwan Yohanes dan Ade Hartati Rahmat.
Sunaryo mengatakan, dewan mengapresiasi atas perjuangan para mahasiswa yang masih idealis dan kritis mengkritik kebijakan pemerintah. Dewan sepakat perjuangan ini untuk seluruh rakyat Indonesia.
"Kami memberikan apresiasi dan siap untuk mendukung serta meneruskan tuntutan ini ke saluran lebih tinggi yakni DPR RI dan pemerintah," ujar Sunaryo.
Hal yang sama juga diberikan oleh Marwan Yohanes dan Mansur HS yang mengatakan perjuangan mahasiswa adalah reaksi dari kondisi bangsa saat ini. Di mana rakyat tersakiti atas kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat.
"Ingatkan hari ini saudara-saudara kawan mahasiswa yang masih tertidur, untuk bangkit berjuang membela kepentingan rakyat dan bangsa ini," ulas Mansur.
Aksi ini hanya berlangsung sekitar setengah jam. Setelah menyampaikan tuntutan pada pemerintah RI, mahasiswa se Riau juga meminta dewan memperjuangkan aspirasi bagi mahasiswa terkait bantuan sosial dan beasiswa.
"Saatnya dewan bisa membuktikan berpihak, merealisasikan perjuangan dana pendidikan bagi mahasiswa daerah ini," tutup Andika Rokan. ***