Kepala Dinas Koperasi dan UMKM setempat, Dahler di Payakumbuh, mengatakan penerapan pemasaran produk UMKM lewat sistem digital tersebut berkat kerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).
"Bantuan yang diberikan untuk menggenjot perkembangan UMKM, terutama di Kota Payakumbuh agar dapat bersaing di era digital," terang dia.
Ia menjelaskan pelaku UMKM diharapkan dapat memasarkan produk-produk mereka melalui media internet sehingga UMKM Payakumbuh tidak hanya dikenal di daerah sendiri namun dapat mencapai pasar nasional dan internasional.
Ia memgatakan peluang pemasaran lewat sistem daring semakin menjanjikan bagi seluruh pelaku usaha karena akan dapat menghemat biaya sewa tempat berjualan, menghemat karyawan, serta bias diakses dari mana dan kapanpun.
Sehingganya, kata dia kampung rendang yang berada di Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari bakal lebih terkenal di belahan dunia lewat akses internet ini, tinggal lagi bagaimana asosiasi rendang di Payakumbuh memelihara dan meningkatkan mutu serta pelayanan kepada konsumen.
"Seyogianya seluruh pelaku usaha juga tidak berkompetisi dalam soal harga, karena akan merusak citra usaha ini," kata dia.
Ia menyebutkan selama ini sebagian pelaku UMKM yang ada di daerah itu hanya memasarkan produknya lewat manual atau off line, kalaupun ada yang menerapkan sistem daring hanya sebagian kecil.
Dahler menilai kerja sama dengan PT. Telkom tersebut juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam memajukan industri makanan dan kerajinan di Payakumbuh.
Ia menerangkan sebelumnya PT. Telkom juga telah melakukan pelatihan bagi pelaku UMKM yang ada di Payakumbuh terkait cara mempromosikan dan memasarkan produk melalui sistem daring.
PT. Telkom Indonesia memberikan dua unit komputer, satu diperuntukkan untuk Pondok Promosi dan satu lagi diperuntukkan buat Sekretariat Kampung Rendang Payakumbuh, di Sungai Durian, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori.
Sebelumnya, anggota Komite Bilateral Ekonomi untuk Indonesia dan CIS Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Reza Ahmad Maulana menyarankan agar pelaku UMKM yang ada di kota itu segera masuk ke sistem digital untuk memperluas akses pemasaran produk.
Ia menyebutkan, sampai sekarang UMKM yang telah menggunakan sarana digital untuk pemasaran baru 30 persen.
Ia menegaskan mengacu sebuah penelitian dari McKinsey Global Institute setiap UMKM yang aktif melakukan transaksi menggunakan sarana digital kinerjanya akan meningkat dua kali lipat dibandingkan hanya melalui cara konvensional.***
