Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 dari China, Fadia/Ribka: Hasilnya Belum Sesuai
2
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
Olahraga
19 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-1 dari China, Gregoria Sampaikan Permohonan Maaf
3
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
Olahraga
13 jam yang lalu
Indonesia Gagal Juara Piala Uber 2024, Ester Sudah Tunjukkan Perlawanan Maksimal
4
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
Olahraga
13 jam yang lalu
Jalani Sosialisasi VAR, Skuat Pesut Etam Antusias
5
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
Olahraga
13 jam yang lalu
Antusiasme Alberto Rodriguez Jajal Championship Series Lawan Bali United
6
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Olahraga
12 jam yang lalu
Ciro Alves dan Pengorbanan Untuk Persib Bandung Catat Statistik Apik
Home  /  Berita  /  Riau
Profil Kepala Bappeda Riau Rahmad Rahim

Lahir Prematur dan Sungsang, Setelah Sekolah Pria Ini Berhasil Ukir Prestasi dan Jadi Kepala Bappeda Riau

Lahir Prematur dan Sungsang, Setelah Sekolah Pria Ini Berhasil Ukir Prestasi dan Jadi Kepala Bappeda Riau
Rahmad Rahim dan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.
Jum'at, 13 Januari 2017 07:30 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
USIA, Jodoh dan nasib tak ada yang tahu, begitu juga yang terjadi 47 tahun yang silam pada bayi laki-laki bernama Rahmad Rahim yang lahir sungsang saat berada dalam kandungan ibunya yang baru berusia 7 bulan. Saat itu, orangtuanya sendiri merasa cemas dan tak begitu yakin melihat kondisi fisik anaknya yang lahir prematur. Nyatanya, Allah SWT memberikan anugerah kehidupan kepada Rahmad Rahim hingga kini. Bahkan, anak bungsu dari delapan bersaudara itu mendulang berbagai prestasi dalam karir dan pendidikannya.

"Saya lahir sungsang pada usia kehamilan baru tujuh bulan. Rumah sakit kebetulan tidak bisa menangani. Waktu itu ada dua dokter yang mendampingi ibu saya, Pak Tabrani dan Pelawi. Setelah lahir dan melihat kondisi saya, bapak saya berdoa sambil menangis 'Nak Kalau mau meninggal di rumah saja, jangan di jalan," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau, Rahmad Rahim kepada GoRiau.com belum lama ini.

Anak dari pasangan Abdul Rahim Arsjad dan Radjiah Rahim ini tumbuh dan besar dengan didikan disiplin dan mandiri. Maka tidak heran, jika pria kelahiran Pekanbaru pada 13 Mei 1970 itu terbiasa mengurus seluruh keperluan sekolahnya sendirian, seperti halnya mengambil rapor tanpa diwakili orang tuanya.

Selain mandiri, Rahmad termasuk anak yang berprestasi selama menuntut ilmu di bangku sekolah dan tak pernah lepas dari rangking satu dan dua dikelasnya. Ia memulai pendidikannya di SD Santa Maria Pekanbaru (1983), berlanjut di SMPN 4 Pekanbaru (1986) dan melanjutkan jenjang Sekolah Menengah Atasnya di SMAN 1 Pekanbaru masuk kelas Fisika (1989).

"Sewaktu sekolah, saya seringnya mengambil rapor sendiri. Yang ditanya bapak saya bukan rangkingnya, tapi selalu tanya ada masalah nggak di sekolah. Padahal saya selalu mendapat rangking, kalau nggak rangking satu ya dua," kata pria yang pernah menjadi Ketua Osis SMA 1 Pekanbaru (1987-1988) dan Ketua MPK SMAN 1 Pekanbaru (1991/1992).

Selepas lulus SMA, Rahmad pun mengikuti UMPTN dan berhasil masuk perguruan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Sipil (1994).

"Kalau nggak bisa masuk negeri, nggak usah kuliah. Nggak ada biaya, gitu kata bapak saya. Makanya saya berusaha biar masuk perguruan tinggi negeri," kenang pria lulusan S2 jurusan Teknik Sipil di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan berhasil menjadi pemuncak sekaligus cumlaude dengan nilai 3,93 pada tahun 2000 ini.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/12012017/rahmadrahi-5506.jpgRahmad Rahim bersama keluarga

Menjelang pengumuman tes UMPTN ITB, Rahmad remaja risau karena takut tidak bisa melanjutkan kuliah. Ia pun banyak-banyak berdoa dan membaca surah yasin.

"Saya baca yasin sampai nggak terhitung berapa kali, berdoa biar lulus di ITB. Saya baca yasin itu sampai ketiduran," kenangnya.

Meniti Karir dari Nol dan Bergaji Rp120.160

Sebelum mengabdikan diri menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), Rahmad Rahim terlebih dahulu telah mencoba jatuh bangun membangun usaha hingga akhirnya ia mencoba menjadi pegawai penata muda golongan III/A pada tahun 1996 dengan gaji pokok sebesar Rp120.160 sesuai SK dari Mendagri dan naik menjadi Rp241.800 pada tahun 1997-1999. Penata Muda TK I dengan gaji Rp277.300 (2000).

Selanjutnya, Kasubbid Bina Marga Bappeda Riau (2001-2016). Kabid Kimpraswil Bappeda Riau (2006-2008). Kabid Penelitian dan KSP Bappeda Riau (2008). Staf Sub Bagian Bina Program Dinas Kimpraswil Bappeda Riau (2009-2010).

https://www.goriau.com/assets/imgbank/12012017/rahmadrahi-5505.jpgRahmad Rahim bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

Kemudian, Sekretaris Bappeda Riau (2010-2012). Kabid Penelitian dan KSP Bappeda Riau (2012-2013). Sekretaris Bappeda (2013). Kabag Administrasi Pembangunan Biro Administrasi pembangunan Setdaprov Riau (2014-2015). Kadis Perhubungan Riau (2015-2016). Kepala Bappeda Riau (dilantik 30 Desember 2016).

"Pengalaman berkarir, saya pernah bergaji Rp50 ribu dan dipotong pajak menjadi Rp35 ribu. Saya juga sempat mengundurkan diri dari PU pada tahun 2009, sebelum ditarik kembali ke Bappeda," ungkap Rahmad yang pernah menerima Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun pada tahun 2006.

Bertemu Jodoh Terpaut Jarak Usia 11 Tahun

Sewaktu masih merintis karir menjadi pegawai di Pemprov Riau, Rahmad akhirnya menemukan tambatan hatinya yang juga seorang pegawai. Wanita itu bernama Lolly Febrina. Meski terpaut jarak usia kurang lebih sebelas tahun, akhirnya mereka menikah pada tahun 2009. Kini mereka dikaruniai satu anak laki-laki yang ganteng dan menggemaskan bernama Alif Alfayad Rahmad berusia tujuh tahun.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/12012017/rahmadrahi-5504.jpgRahmad Rahim saat masih menjabat Kepala Dinas Perhubungan.

"Saya kagumi istri saya yang sangat super pengertian. Dia bisa mengerti kalau saya sibuk kerja dan kadang lambat pulang. Kadang dia datang bawa anak ke tempat kerja dan bawa makanan untuk makan bersama di kantor," kata Rahmad Rahim sembari tersenyum menceritakan tentang sosok istri yang sangat dicintainya.

Aktif Ikut Pelatihan di Dalam Negeri dan Luar Negeri

Selain berprestasi, Rahmad juga aktif mengikuti pelatihan dan kursus baik di dalam maupun luar negeri, diantaranya Prajabatan Golongan III di Pekanbaru (9 Desember 1996-9 Januari 1997), TOT HIV Aids di Pekanbaru (8-17 September 1997), PPN Jangka Panjang XXVIII di Jakarta (30 Maret-25 September 1998), Kursus Manajemen Proyek di Pekanbaru (19-29 Oktober 1998).

https://www.goriau.com/assets/imgbank/12012017/rahmadrahi-5503.jpgRahmad Rahim bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Mendagri Tjahjo Kumolo dan Asisten I Setdaprov Riau, Ahmadsyah Harrofie.

Kemudian, Adumla Angkatan XIV di Pekanbaru (26 Februari-9 April 2001), Diklatpim Tingkat III di Pekanbaru (2 September-19 Oktober 2002), Urban Transport Planning and Design Course di Singapura (12-23 November 2007), Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama di Jakarta (2-22 Agustus 2009), Climate Change and Haze Anaresess Singapore Coorperation Programme Training Award For Indonesia (Riau) di Singapura (22 November-1 Desember 2010).

Selanjutnya, Achievement Motivation Training (AMT) di Pekanbaru (2011), TOT dan Seleksi Calon Widyaiswara di Pekanbaru (16 Oktober-26 November 2012) dan Diklatpim Tingkat II di Bandung (13 Maret-23 Mei 2013). ***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/