Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
21 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
16 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
4
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
16 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
5
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
21 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
6
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Penuhi Target ke Semifinal Piala Asia U 23, Timnas Indonesia Selangkah Lagi Raih Tiket ke Paris
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Jokowi: Di Papua Sudah Bertahun-tahun BBM Mahal, Tak Ada yang Demo

Jokowi: Di Papua Sudah Bertahun-tahun BBM Mahal, Tak Ada yang Demo
Presiden Joko Widodo.
Minggu, 15 Januari 2017 21:35 WIB

JAKARTA - Presiden Joko Widodo lagi-lagi mengkritik masyarakat terutama di Pulau Jawa yang sering kali melontarkan protes dan menggelar demo ketika harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Padahal, warga di Papua sudah lama membeli BBM dengan harga jauh lebih mahal.

Jokowi --panggilan beken Joko Widodo-- mengatakan hal itu saat berpidato pada acara hari ulang tahun (HUT) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) ke-18 di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad (15/1/2017). "Kita ini yang di Jawa naik Rp 500, Rp 1000, demonya tiga bulan,” ujar Jokowi.

Sementara warga Papua, katanya, selama bertahun-tahun membeli BBM hingga mencapai Rp 100 ribu per liter. “Nggak pernah demo bertahun-tahun," sambungnya.

Sebelumnya, pemerintah pada November 2016 telah mengeluarkan kebijakan satu harga BBM. Selama ini, harga BBM bersubsidi atau jenis premium di Papua terutama di daerah pegunungan bisa mencapai Rp 60 ribu-Rp 100 ribu per liter.

Harga itu jelas jauh lebih mahal ketimbang di Jawa yang hanya Rp 6.450 per liter. Namun, warga Papua memang tak pernah protes meski harus membayar BBM lebih mahal ketimbang masyarakat di Pulau Jawa.

Jokowi lantas menjelaskan, belum lama ini harga BBM yang naik adalah untuk jenis Pertamax dan Pertalite yang nonsubsidi. Namun, tetap saja ada yang demo.

“Padahal yang naik bukan premium-nya. Sekali lagi di Papua yang naik bertahun-tahun nggak pernah demo," tuturnya.

Mantan wali kota Solo itu menegaskan, pemerintah sejak awal terus menjalankan kebijakan-kebijakan ekonomi yang berjiwa Pancasila. Yakni kebijakan ekonomi yang bernafaskan gotong royong dan mencerminkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Jokowi menegaskan, kebijakan itu juga harus diberlakukan pada harga BBM. "Inilah yang kita hantarkan untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkasnya.(dna/jpnn)

Editor:Arie RF
Sumber:jpnn.com
Kategori:Lingkungan, Ekonomi, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/